SOLOPOS.COM - Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, berjalan usai dilantik menjadi Panglima TNI di area Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). (Antara)

Solopos.com, JAYAPURA — Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sebanyak 1.826 prajurit terinfeksi HIV/AIDS.

“Kami tidak perlu malu mengungkapkannya karena faktanya kami punya prajurit yang terinfeksi virus tersebut,” kata Jenderal TNI Andika Perkasa, di Jayapura, Rabu (1/12/2021) seperti dikutip Antara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panglima TNI mengakui, kesatuan terus memberikan pendampingan kepada prajurit yang terinfeksi HIV/AIDS agar mereka bisa disiplin dalam melakukan pengobatan di fasilitas kesehatan TNI AD.

Dengan berdisiplin, maka harapan hidup dapat lebih tinggi, karena walaupun belum ada obat yang menyembuhkan namun pengobatan yang ada saat ini dapat memberikan daya tahan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Pemeriksaan kesehatan terutama bagi yang hendak melakukan penugasan rutin dilakukan, yakni saat hendak bertugas dan sekembalinya mereka dari penugasan.

“Idealnya pemeriksaan kesehatan secara rutin dilakukan setiap tahun, namun hal itu belum dapat dilakukan karena keterbatasan anggaran,” kata Jenderal TNI Andika Perkasa.

Panglima TNI sejak Selasa (30/11/2021) sore melakukan kunjungan kerja ke Jayapura untuk meninjau pelaksanaan gebyar vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di tiga lokasi berbeda.

Baca Juga: Kasus HIV Terus Bertambah, Usia Ini Paling Rentan Terinfeksi 

Ketiga lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, yakni di Gedung Serba Guna Lanud Silat Papare Sentani, Kabupaten Jayapura, dan dua di wilayah Kota Jayapura yakni di Lapangan Trisila Lantamal X dan di RST Marthen Indey.

Penderita HIV dan AIDS di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah. Terakhir pada 2018 lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat selama 2018 lalu terdapat 46.659 penderita baru HIV dan 10.190 kasus baru AIDS di Indonesia.

Sejak 1987-2018, Kemenkes mencatat ada 114.065 kasus AIDS di Indonesia. Jumlah kasus HIV yang dilaporkan terus meningkat setiap tahun. Sementara jumlah AIDS relatif stabil.

Hal ini menunjukkan keberhasilan bahwa semakin banyak orang dengan HIV /AIDS (ODHA) yang diketahui statusnya saat masih dalam fase terinfeksi (HIV positif) dan belum masuk dalam stadium AIDS.

HIV bisa diobati dengan antiretroviral (ARV). ARV mampu menekan jumlah virus HIV di dalam darah sehingga kekebalan tubuhnya (CD4) tetap terjaga. Sama seperti penyakit kronis lainnya seperti hipertensi, kolesterol, atau diabetes, obat ARV harus diminum secara teratur, tepat waktu, dan seumur hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya