SOLOPOS.COM - Ilustrasi toilet. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 1.460 kepala keluarga (KK) di Klaten yang belum memiliki jamban mendapat bantuan program jambanisasi, Rabu (1/7/2020). Seribuan KK yang belum memiliki jamban itu tersebar di 134 desa di 25 kecamatan di Klaten.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sosialisasi Bantuan Keuangan (Bankeu) jamban digelar di pendapa Pemkab Klaten, Rabu (1/7/2020). Sosialisasi dilakukan dalam dua sesi, mulai pukul 8.30 WIB hingga 10.30 WIB untuk sesi I dan 10.30 WIB-12.30 WIB pada sesi II. Salah satu pemateri merupakan petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Program jambanisasi mencapai 10-15 unit di tiap desa. Pada 2020, jumlah KK yang memperoleh bantuan program jambanisasi mencapai 1.460.

Berapa Sih Biaya Perawatan Pasien Covid-19? Ini Jawabannya 

"Yang memperoleh jamban kriterianya tidak punya jamban. Bantuan ini hanya untuk desa. Kalau di kelurahan tidak bisa [di kelurahan berbentuk hibah]," kata Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan Olahraga Dinkes Klaten, Siti Nur Amin, saat ditemui wartawan di sela-sela sosialisasi di pendapa Pemkab Klaten, Rabu.

Siti Nur Amin mengatakan program jambanisasi berupa bantuan jamban di Klaten telah dimulai sejak 2018. Di tahun itu pemkab memberikan bantuan mencapai 2.500 jamban dengan harga Rp2,5 juta/unit.

Setahun berikutnya, yakni 2019 juga ada bantuan keuangan untuk pengadaan 2.500 jamban di Klaten senilai Rp3,5 juta/unit.

"Di tahun 2020 ini, per unitnya senilai Rp3,5 juta. Masih sama dengan tahun 2019. Tapi jumlahnya berkurang dibandingkan tahun 2019," katanya.

Makam Misterius di Pinggir Jalan Kampung Teposanan Sriwedari Solo, Punya Siapa?

Siti Nur Amin mengatakan keberadaan jamban sangat dibutuhkan di setiap rumah. Hal itu guna memutus mata rantai penularan penyakit, seperti diare, disentri, kolera, tipes.

"Jamban ini juga dapat mencegah persebaran virus corona. Tujuan dari program jambanisasi ini agar bisa akses ke jamban [sekaligus mengajak masyarakat agar membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat]. Dengan dibangunnya jamban ini diharapkan dapat mencegah warga buang air besar (BAB) sembarangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya