SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaman jenazah positif Covid-19. (Dok.Solopos)

Solopos.com, SOLO – Kabar dugaan adanya pungli pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah, sedang menjadi buah bibir. Pihak keluarga mengaku memberi uang Rp5 juta kepada warga sekitar untuk biaya pembuatan kijing.

“Tidak ada pungli. Itu kita minta untuk dibuatkan kijing sekalian,” kata perwakilan keluarga, Inu Indrayana, usai proses mediasi di TPU Daksinoloyo, Sabtu (31/7/2021), seperti dilansir Detik.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Biaya cukup besar itu diberikan karena keluarga memakamkan jenazah pada tengah malam. Inu mengaku memberikan uang tersebut sebagai bentuk apresiasi. Sebab dia merasa tidak enak hati dengan para warga yang membantu pemakaman keluarganya hingga tengah malam.

“Kita mengedepankan tepa selira. Kita minta pemakaman malam itu juga, diselesaikan malam itu juga, apa nggak bayar? Kita juga nggak enak, bapaknya juga kerja sampai malam, itu penggalian jam 10 (malam) selesai setengah tiga (dini hari). Kita sebagai manusia, manusiawi kan kalau ngasih apresiasi,” katanya.

Baca juga: Hanya Punya Duit Rp5.000 untuk Beli Nasi Padang, Pedagang ini Dapat Donasi Rp108 Juta dari Netizen

Sementara itu seorang sukarelawan pemulasaraan jenazah Covid-19 di Solo, BA, mengaku sudah beberapa kali menemukan kasus dugaan pungli pemakaman. Dia pun mendengar cerita serupa dari sukarelawan lainnya.

Menurut BA, keluarga pasien dimintai bayaran Rp5 juta hingga Rp9 juta untuk biaya makam.

“Padahal saya tahu betul aturan di TPU Bonoloyo, Daksinoloyo, dan yang lainnya, semua biaya ditanggung pemerintah,” kata BA saat dihubungi wartawan.

Baca juga: Cetak Sejarah di Olimpiade Tokyo 2020, Pebulu Tangkis Guatemala Kevin Cordon Ternyata Diasuh Pelatih Indonesia

Kasus dugaan pungli pemakaman janzah pasien Covid-19 itu langsung direspons Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Dia menegaskan proses traksaksi itu dilakukan bukan dengan petugas resmi.

Gibran menambahkan, pemakaman dengan prosedur Covid-19 tidak dikenai biaya apapun. Sementara biaya untuk pemakaman normal dikenai biaya Rp150.000.

Baca juga: Artis Lukman Sardi Pindah Agama Kristen Setelah Umrah: Sempat Nangis Sambil Cium Hajar Aswad

“Pemakaman dilakukan bukan oleh tenaga dari petugas resmi. Waktu pemakaman pada malam hari, dilakukan ahli waris tanpa melalui petugas makam atau juru kunci tetapi ke warga sekitar. Dan menurut keterangan yang kami terima, jenazah terkonfirmasi COVID-19,” kata Gibran.

Sementra diberitakan Solopos.com sebelumnya, korban dugaan pungli pemakaman itu adalah satu keluarga asal RT 002/RW 003 Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Peristiwa itu terjadi saat memakamkan jenazah kerabatnya yang positif Corona, Kamis (29/7/2021) malam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya