Harianjogja.com, JOGJA- Rektor UGM Prof. Pratikno menjelaskan, pihaknya belum dapat memberikan jawaban atas pengunduran diri yang diajukan Anggito. Sebaliknya, Pratikno akan menindaklanjuti permintaan Anggito ke Sidang Senat Akademik.
“Kami belum melakukan judgement. Kami akan mengirim surat ke Senat agar memroses dan menganalisa pengakuan atas kesalahan pengutipan referensi yang dilakukan Anggito,” kata Pratikno, Senin (17/2/2014).
Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit
Melalui Senat Akademik UGM, lanjutnya, kasus tersebut akan disampaikan kepada Komite Etik. Hasil telaah Komisi Etik disampaikan kembali pada Senat Akademik sebelum diserahkan ke Rektor UGM.
“Sidang Senat dilaksanakan hanya sebulan sekali atau dibahas dalam sidang pleno khusus yang bisa dilaksanakan kapan pun. Saya perkirakan kemungkinan akan dilakukan tiga kali sidang pleno untuk membahas ini. Butuh waktu untuk proses ini, tapi semua akan merujuk nilai-nilai kejujuran,” kata Pratikno.
Secara pribadi, dia tidak percaya atas pengajuan pengunduran diri Anggito. Menurutnya, permohonan tersebut merupakan sesuatu yang berat bagi UGM. Namun sesuai komitmen, UGM akan terus mendukung kejujuran dan budaya akademik.
UGM, lanjut Pratikno, akan membahas kasus tersebut sebaik-baiknya karena hal itu melibatkan aset UGM yang dinilainya sangat berharga. “Sikap kejujuran harus terus dijunjung tinggi. Kalaupun nanti Saudara Anggito terbukti tidak melanggar etika, kami akan menolak pengunduran dirinya,” katanya.
Saat ini, Anggito masih berstatus sebagai dosen FEB UGM. Setiap minggunya, Anggito masih mengajar dua mata kuliah. Untuk sementara, posisi Anggito sebagai Dosen UGM dinonaktifkan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
