SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/Solopos)

FX Hadi Rudyatmo

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengakui adanya penerimaan siswa di luar mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di SMAN 1 Solo. Namun demikian, Wali Kota menolak tudingan adanya gratifikasi dalam tindakan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang ada penambahan siswa karena masih ada kuota. Namun yang paling penting tidak ada gratifikasi,” tegasnya saat ditemui Solopos.com di sela resik-resik Benteng Vastenburg, Jumat (25/10/2013).

Wali Kota menyatakan keterangan tersebut telah ia sampaikan pada Ombudsman Perwakilan DIY dan Jateng Selatan, saat pertemuan Selasa (22/10/2013). Sebelumnya, Laskar Umat Islam Solo (LUIS) selaku pelapor dugaan kasus PPDB Online menuding adanya unsur gratifikasi dalam penerimaan sembilan siswa di luar PPDB.

Ihwal adanya penerimaan siswa di luar mekanisme, Rudy melakukannya lantaran masih ada kuota tersisa di SMAN 1. Pihaknya mengaku memanggil kembali sejumlah siswa yang mendaftar tapi tidak diterima untuk mengisi kuota tersebut.

Menurut Wali Kota, kuota sisa terjadi lantaran kesalahan dalam memprediksi kebutuhan siswa pascapenjurusan. Rudy berharap ke depan penjurusan bisa lebih diprediksi sehingga menghasilkan kuota yang sesuai ketentuan.

“Penerimaan siswa di PPDB Online sebenarnya sudah sesuai aturan. Namun karena kuota masih ada, kan mubazir kalau tidak ada siswanya. Sementara SMAN 1 yang eks-RSBI punya sarpras yang memadai.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya