SOLOPOS.COM - Ibu Fajar Murdiyanto, Waginem, menunjukkan kartu tanda siswa milik anaknya di rumahnya yang berada di Dukuhan, RT 002/RW 011, Klumprit, Mojolaban, Senin (26/5/2014). Fajar meninggal karena diduga dipukuli oleh teman sekelasnya tiga pekan lalu. (Ivan Andi M/JIBI/Solopos)

Solopos.coom, SUKOHARJO–Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo memanggil Kepala SDN 1 Klumprit, Mojolaban, Rabu (28/5/2014).

Pemanggilan itu dilakukan untuk meminta keterangan lengkap terkait kasus pemukulan hingga menyebabkan kematian siswa di sekolah tersebut. (Baca Juga: Fajar Dipukul Karena Tak Beri Contekan)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdik Sukoharjo, Bambang Sutrisno, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (27/5), mengatakan surat pemanggilan sudah diserahkan kepada Kepala SDN 1 Klumprit pada Senin (26/5). Menurutnya, pihaknya ingin mengetahui permasalahan itu langsung dari sumbernya.

“Saya belum tahu lengkap. Kami ingin tahu kronologi kejadian. Kalau hanya dari sumber-sumber lain, belum cukup meyakinkan,” terangnya.

Selain kepala sekolah, Disdik Sukoharjo juga telah melayangkan surat panggilan kepada wali kelas V sekolah itu. Pasalnya, wali kelas dianggap mengetahui keseharian para siswa yang terlibat.

“Sementara kami memanggil dua orang itu. Kelanjutannya tergantung hasil klarifikasi besok,” ungkapnya.

Jika kepala sekolah terbukti lalai dalam menjalankan tugas, lanjutnya, pihaknya akan memberikan sanksi setimpal. “Tunggu hasil klarifikasi dulu lah,” kata dia.

Sementara itu, Kepala SDN 1 Klumprit, Sri Kamtyasrini, enggan memberikan keterangan saat ditemui wartawan di tempat kerjanya, Senin pagi. Perempuan itu menolak diwawancara lantas masuk ke ruang kerjanya.

Solopos.com dan awak media lain kemudian menuju rumah duka di Dukuhan, RT 002/RW 011, Klumprit, Mojolaban, untuk meminta keterangan keluarga. Espos kemudian mencoba mendatangi kepala SDN 1 Klumprit sendirian setelah selesai meminta keterangan keluarga.

Namun, salah seorang guru memberi keterangan jika kepala sekolah sudah meninggalkan sekolah.

“Bu Kepala pergi cek kesehatan ke rumah sakit,” terang guru itu tanpa menyebutkan secara jelas rumah sakit yang dimaksud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya