SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kampus Bumi Bengawan, Universitas Surakarta, Palur, Karanganyar. (noachan.webs.com_college.htm)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pembantu Rektor III Universitas Surakarta (Unsa) Yitno Puguh Martomo dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsa-ASMI Boby Eka Ramadani yang Selasa (10/12/2013) lalu mengonfirmasi rencana pemecatan dosen setempat yang dinilai berbuat cabul karena menerima gratifikasi seksual mendadak mengubah pernyataan, Kamis (12/12/2013). Presiden BEM Unsa-ASMI Boby Eka Ramadani bahkan mengakui sebagai mahasiswa yang gegabah.

Seperti diberitakan Solopos.com, Presiden BEM Unsa-ASMI Boby Eka Ramadani, Selasa lalu, mengklaim berhasil memaksa pihak rektorat perguruan tingginya berjanji menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap salah seorang staf pengajar Jurusan Teknik Informatika (TI) yang tidak mereka sukai. Janji yang menurutnya tertuang dalam kesepakatan tertulis itu didapat dalam audiensi 11 perwakilan mahasiswa dengan Rektor Margono dan Pembantu Rektor III Yitno Puguh Martono.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pada 2010, dosen berinisial BEP yang pernah menduduki jabatan sebagai ketua program studi Teknik Informatika itu dituduh mahasiswa telah mencabuli seorang mahasiswi berinisial Dn. Pencabulan dosen Unsa terhadap mahasiswi berinisial Dn itu dilakukan sebagai gratifikasi seks saat mahasiswi yang bersangkutan melakukan konsultasi skripsi. Akibat perbuatannya itu, Dn disebut-sebut mengalami trauma hingga kini.

Sebagai reaksi atas rumor itu, Boby Eka Ramadani mengakui organisasi mahasiswanya mengagas demonstrasi di Kampus Bumi Bengawan Unsa, Palur, Karanganyar. Belum sempat orasi disampaikan, tercapai kesepakatan antara para mahasiswa pengunjuk rasa itu dengan pihak rektorat. Mereka bersepakat BEP dipecat sebelum tahun 2013 berakhir. Kesepakatan itu sebagaimana diamini oleh Yitno Puguh Martomo selaku PR III Unsa, tertuang dalam surat kesepakatan bersama.

Nyatanya, Kamis ini, pernyataan Yitno Puguh Martomo dan Boby Eka Ramadani itu mendadak berubah. Baik Yitno Puguh Martomo maupun Boby Eka Ramadani menyatakan bahwa tuduhan pencabulan yang dilakukan BEP terhadap mahasiswi berinisial Dn tak pernah terbukti. Boby Eka Ramadani lalu melontarkan permintaan maaf secara terbuka kepada dosennya itu.

Boby Eka Ramadani mengaku tuduhan dugaan pencabulan yang dialamatkan kepada dosennya tidak kuat bukti. Ia bahkan mengakui bahwa dirinya adalah mahasiswa yang gegabah, lalai, dan terhanyut dalam emosi sesaat setelah menerima kabar burung tentang dugaan pencabulan yang dilakukan BEP kepada Dn tahun 2010.

Menurut dia, setelah mendengar rumor itu, BEM Unsa-ASMI menantang rektorat mengambil tindakan tegas berupa pemecatan dosen itu dari lingkungan kampus. Berbeda dengan pernyataannya kepada Solopos.com sebelumnya, menurut Boby Eka Ramadani, kala itu rektorat hanya berjanji bakal mengambil tindakan tegas sepanjang tuduhan yang dilakukan mahasiswa sesuai kenyataan, yakni mencukupi bukti dan fakta. Kala kali pertama mengungkap tuduhan di hadapan publik melalui pers, Boby Eka Ramadani memastikan bahwa BEP bakal dipecat dari Unsa sebelum tahun 2013 berakhir.

Nyatanya, seiring berjalannya waktu, BEM Unsa-ASMI secara sepihak mencabut pernyataan yang menyudutkan dosen yang saat kini tengah menempuh studi doktor di UGM itu. “Atas nama presiden BEM Unsa-ASMI, saya minta maaf kepada BEP dan mahasiswi berinisial Dn. Saya mengaku lalai, gegabah dan emosional saat mengeluarkan komentar di media beberapa hari kemarin. Ke depan, saya berjanji akan hati-hati saat mendapat informasi dari orang lain,” katanya.

Boby mengaku menyesal menuduh dosennya telah melakukan pencabulan. “Saya tidak tahu apakah ada yang menunggangi saat komentar saya kemarin. Apa yang dilakukan BEM Unsa-ASMI semata-mata berawal dari kabar burung yang tak jelas. Dengan tidak terbuktinya tuduhan kami, otomatis tuntutan kami ke rektorat sudah gugur,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya