SOLOPOS.COM - Kampus Bumi Bengawan Unsa, Palur, Karanganyar (flickr.com)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dosen Jurusan Teknik Informatika (TI) Universitas Surakarta (Unsa) yang dituduh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsa-ASMI berbuat cabul terhadap mahasiswi setempat karena menerima gratifikasi seks saat memberikan konsultasi skripsi akhirnya muncul. Lelaki berinisial BEP yang pernah menjabat sebagai ketua program studi Teknik Informatika itu langsung membuat nyali para penuduhnya surut setelah mengungkap rencana melaporkan mereka ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan.

Pembantu Rektor III Universitas Surakarta (Unsa) Yitno Puguh Martomo dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsa-ASMI Boby Eka Ramadani yang Selasa (10/12/2013) lalu mengonfirmasi rencana pemecatan BEP paling lambat akhir tahun 2013, Kamis (12/12/2013) kemarin, mendadak mengubah pernyataan. Presiden BEM Unsa-ASMI Boby Eka Ramadani bahkan mengakui sebagai mahasiswa yang gegabah, lalai dan emosional.

Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024

Seperti diberitakan Solopos.com, Presiden BEM Unsa-ASMI Boby Eka Ramadani, Selasa lalu, mengklaim berhasil memaksa pihak rektorat perguruan tingginya berjanji menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap BEP yang menurut dia tidak disukai mahasiswa karena banyak melakukan kesalahan. Janji yang menurutnya tertuang dalam kesepakatan tertulis itu didapat dalam audiensi 11 perwakilan mahasiswa dengan Rektor Margono dan Pembantu Rektor III Yitno Puguh Martono menyusul ancaman demonstrasi yang dilontarkan mahasiswa.

Ekspedisi Mudik 2024

Nyatanya, Kamis kemarin, pernyataan Yitno Puguh Martomo dan Boby Eka Ramadani itu mendadak berubah. Baik Yitno Puguh Martomo maupun Boby Eka Ramadani menyatakan bahwa tuduhan pencabulan yang dilakukan BEP terhadap mahasiswi berinisial Dn tak pernah terbukti. Boby Eka Ramadani lalu meminta maaf kepada dosennya itu.”Dengan tidak terbuktinya tuduhan kami, otomatis tuntutan kami ke rektorat sudah gugur,” tukasnya.

Lalu bagaimana reaksi BEP atas permintaan maaf BEM Unsa-ASMI itu? BEP yang ditemui Solopos.com menyatakan dengan ikhlas bersedia memaafkan perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan pengurus BEM Unsa-ASMI tersebut. Dosen yang saat ini juga menjadi kandidat doktor Universitas Gadjah Mada sekaligus konsultan teknologi informasi di Jakarta itu mengaku lebih senang memberi maaf kepada orang yang sudah mengaku salah daripada menaruh dendam.

“Mahasiswa ini adalah generasi penerus saya di kampus ini. Saya dengan senang hati memaafkan mereka. Dengan perdamaian ini, saya juga tak bersedia melaporkan kasus pencemaran nama baik kendati secara material dan moral, saya sudah dirugikan di sini [dan semula berencana melaporkan Boby ke polisi]. Saya menganggap mahasiswa ini masih begitu polos dan perlu dibina lagi ke depan,” ujarnya.

Disinggung tentang dugaan adanya aktor intelektual yang menunggangi aksi BEM Unsa-ASMI itu, BEP menjawab diplomatis. Dosen yang dikenal humoris itu mengaku perlu terus menaruh kewaspadaan ke depan. “Sampai saat ini, saya masih tetap menjadi dosen di sini. Soal adanya aktor lain yang menunggangi gerakan mahasiswa, saya tetap akan menyelidiki lebih lanjut. Tapi, saya tak akan melakukan main hakim sendiri,” kata dosen yang sudah mengabdi di Unsa-ASMI selama belasan tahun itu.

Sementara itu, PR III Unsa Yitno Puguh Martomo yang sehari sebelumnya juga mengamini rencana pemecatan BEP sebelum tahun 2013 berakhir mengemukakan anggapannya bahwa pertikaian antara BEM Unsa-ASMI dan BEP sudah selesai menyusul digelar mediasi yang ia lakukan. Sehari sebelumnya, ia menyatakan bahwa persoalan di Kampus Bumi Bengawan Unsa-ASMI di Palur, Karanganyaritu dia anggap berakhir setelah disepakatinya pemecatan BEP sebagaimana kesepakatan rektor dan BEM.

“Dengan perdamaian ini, otomatis nama Pak BEP harus dibersihkan ke depan karena tuduhan yang dilakukan mahasiswa tidak cukup bukti yang kuat. Dengan demikian segala tuntutan mahasiswa tempo hari menjadigugur. Agar kejadian seperti ini tak terjadi lagi ke depan, kami akan melakukan pembinaan secara internal di setiap kegiatan mahasiswa,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya