SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (Dok/JIBI)

Polisi menginventarisasi barang milik korban untuk mencari titik terang kasus tersebut.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, SLEMAN- Petugas Unit Reskrim Polsek Ngaglik mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan putra anggota polisi yang ditemukan tewas di Jaban, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Polisi menginventarisasi barang milik korban untuk mencari titik terang kasus tersebut.

Panit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Yulianto menjelaskan, pihaknya saat ini fokus penyelidikan pada barang milik korban. Langkah itu untuk melihat barang milik korban yang dimungkinkan hilang. Hasil penyelidikan sementara, kata dia, dompet dan sejumlah uang tunai milik korban tak ditemukan di dalam indekos tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya menduga dompet dan uang hilang. Tetapi belum bisa disimpulkan, jika hilangnya materi milik korban tersebut berkaitan atau tidak dengan dugaan pembunuhan. “Uang tunai dan dompet belum bisa kita ketemukan hingga saat ini. Masih kami selidiki kemana larinya dompet ini,” terang Yuli, Kamis (17/3/2016).

Sebelumnya, putri salahsatu anggota Polisi yang bertugas di Sragen, Yuanita Trika Sari, 26, ditemukan tewas di kontrakannya Dusun Jaban RT01/RW25 Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Selasa (15/3/2016) malam. Kepolisian mencurigai adanya unsur dugaan pembunuhan atas kasus tersebut korban ditemukan tewas dalam posisi telentang tak beraturan di atas tempat tidur dan muka tertutup bantal. Saat peristiwa itu terjadi suaminya tengah bekerja di Jakarta.

Yuli menambahkan, meski dompet hilang namun barang berharga lain, seperti laptop dan lainnya masih berada di tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya belum bisa menyimpulkan dugaan pencurian dengan kekerasan meski ada barang yang hilang. “Kami juga masih menunggu hasil autopsi korban, nanti akan turut menjadi data petunjuk penyebab kematian korban,” tegasnya.

Ia menambahkan hingga kemarin, TKP masih dipasangi garis polisi. Pihaknya sudah meminta pemilik kontrakan agar ikut menjaga TKP supaya tidak berubah dan tetap seperti semula. Tujuannya agar jika akan dilakukan olah TKP susulan lebih memudahkan petugas dalam mengungkap. “Kalau menurut dokter matinya sehari sebelum diketemukan,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya