SOLOPOS.COM - Pesepak bola Persiba Bantul Andi Sandria berebut bola dengan pesepak bola Persis Solo, Hendri, pada lanjutan kompetisi Liga 2 2017 Grup 4 di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (7/5/2017).(JIBI/Harian Jogja/Jumali)

Persis Solo akhirnya menghadiri sidang Komdis di Jogja dalam kasus dugaan pelecehan PSIM.

Solopos.com, JAKARTA — Setelah sempat menolak menghadiri panggilan sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di Jogja beberapa waktu lalu, Persis Solo akhirnya memenuhi janjinya untuk hadir di sidang Komdis PSSI, Rabu (21/6/2017) sore, di Jakarta.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Dalam sidang tersebut, Persis Solo diwakili oleh Wakil CEO PT Persis Solo Saestu, Dedy M Lawe, serta Sekjen Persis Solo, Langgeng Jatmiko. Seusai sidang, Langgeng mengutarakan bahwa agenda sidang Komdis masih dalam tahap memberikan keterangan terkait laporan klub PSIM ke Komdis PSSI seusai laga Persiba Bantul vs Persis Solo, Minggu (7/5/2017) lalu.

“Belum ada keputusan dari Komdis. Ini masih dalam tahap memberikan keterangan terkait laporan PSIM beberapa waktu lalu,” terang Langgeng Jatmiko kepada Solopos.com.

Persis Solo memutuskan tak menghadiri sidang Komdis PSSI di Jogja, Selasa (13/6/2017) lalu. Sidang tersebut terkait kasus dugaan penghinaan yang dilakukan suporter Persis Solo pada PSIM Jogja saat Persis melakoni laga away melawan Persiba Bantul, Minggu (7/5/2017) lalu.

Persis Solo mengaku keberatan karena lokasi sidang dilakukan di Jogja. Padahal, biasanya sidang Komdis PSSI digelar di Jakarta. Lokasi sidang yang berada di Jogja dikhawatirkan memunculkan keputusan yang berat sebelah.

Saat mendukung Persis bertanding di Stadion Sultan Agung, Bantul, sejumlah orang yang diduga suporter Persis membuat tulisan yang menghina PSIM di papan skor stadion. Sejumlah materi berlogo PSIM juga dicoret-coret.

PSIM mengadu ke Komdis PSSI terkait tulisan provokatif di papan skor Stadion Sultan Agung yang menuduh hal tersebut dilakukan oleh suporter Persis Solo. Tulisan tersebut diprotes keras oleh klub asal Jogja itu karena dinilai melecehkan klub yang berdiri pada 1929 tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya