SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR—Warga Dukuh Bendungan, Kelurahan Kaliboto, Kecamatan Mojogedang menangkap tangan pelaku money politic yang tengah membagikan sejumlah uang kepada pemilih di sekitar tempat pemungutan suara (TPS) 08 dukuh setempat, Rabu (9/7/2014) pagi. Pemilih diarahkan mencoblos pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) no. urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sukidi, warga RT 001/RW 010 Dukuh Bendungan, Kelurahan Kaliboto, Kecamatan Mojogedang tertangkap basah membagikan uang senilai Rp10.000 hingga Rp15.000 kepada sejumlah pemilih di sekitar TPS. Menurut pengakuannya di hadapan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Karanganyar, uang itu ia dapat dari salah seorang oknum Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Kaliboto.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Warga setempat yang memergoki aksi bagi-bagi duit, Joko Widodo menjelaskan kali pertama mendengar kabar itu sejak Selasa (8/7/2014) malam. Berbekal informasi dari masyarakat, pagi harinya ia berhasil menciduk pelaku money politics. “Sukidi membagikan uang senilai Rp10.000 yang terdiri dari dua lembar Rp5.000. Pelaku langsung kami gelandang ke Kantor Panwascam Mojogedang, yang kemudian berlanjut ke Kantor Panwaskab Karanganyar,” terang dia, Rabu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam keterangannya di hadapan petugas Panwaskab, pelaku money politics, Sukidi, tak kurang dari 10 warga menerima uang. Bersama Sukidi, tiga orang penerima uang turut dimintai keterangan. Mereka memilih bungkam saat ditanya wartawan alasan menerima uang tersebut. Salah seorang penerima uang bahkan histeris saat diambil gambarnya oleh awak pewarta.

Menanggapi temuan tersebut, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mojogedang, Indardi Heru Santoso meminta dilakukan pemilihan ulang di TPS tersebut. Ia menengarai hasil suara rawan dimanipulasi lantaran otak pelaku money politics adalah awak penyelenggara pemilu. “Kami minta agar pemilu diulang. Jangan-jangan nanti ada manipulasi hasil suara,” kata dia.

Sementara, Ketua Panwaslu Karanganyar, Dwi Joko Mulyono mengatakan masih menyelidiki temuan tersebut dengan meminta keterangan dari pelaku serta saksi di lapangan. “Kami masih menyelidiki temuan dan laporan dari masyarakat. Kami belum bisa memutuskan apakah benar oknum PPS Kaliboto benar-benar terlibat sebagai sumber dana,” terangnya. Keputusan keterlibatan PPS dalam dugaan money politic, sambung dia, masih menunggu keterangan dari pihak terlapor. “Surat pemanggilan nama-nama yang disebut dalam keterangan pelaku, termasuk penyandang dana itu,” imbuh dia.

Dwi Joko mengurai selain mendapatkan laporan dugaan money politic di Kaliboto, pihaknya juga tengah menyelidiki laporan dari Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih dan Kecamatan Gondangrejo. “Sejumlah linmas di Plosorejo diminta menandatangani surat pernyataan dukungan kepada salah satu capres dan cawapres. Mereka mendapat Rp15.000 kalau memilih capres itu,” pungkas dia, sambil menambahkan laporan di Gondangrejo soal kesalahan pengisian form hingga merugikan salah satu calon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya