SOLOPOS.COM - Truk pengangkut air mineral dalam kemasan melintasi jalan di wilayah Klaten (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Truk Aqua melintasi  jalan di wilayah Klaten (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Truk Aqua melintasi jalan di wilayah Klaten (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Manager Sustainable Development PT  Tirta Investama (TIV), Muhammad Atiq Zambani, membenarkan adanya kesepakatan antara pabrik Aqua dengan Pemkab Klaten mengenai jumlah armada Klaten yang mencapai 60% tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu dilakukan untuk memperdayakan potensi lokal masyarakat Klaten.

“Namun, dalam perkembangannya, armada Klaten kurang mampu berkembang dan hingga saat ini benar, jumlahnya kurang dari 60%,”  ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/11/2013).

Lebih lanjut, dia mengatakan armada di Klaten kalah dari segi kuantitas dan kualitas. Dari segi kuantitas, armada di Klaten kurang mampu berkembang dengan standar yang ditetapkan PT TIV.  Sedangkan, dari segi kualitas, armada Klaten dinilai belum memenuhi kriteria yang ditetapkan pabrik asing tersebut. Menurutnya, standar kualitas tersebut meliputi kondisi fisik truk, keamanan hingga kelengkapan surat armada.

“Kualitas itu satandar safety, misalnya ban harus baru, kelengkapan surat, kondisi mesin dan truk. Itu semua ada check list-nya, hal itu dilakukan supaya aman saat berkendara di jalan,” katanya.

Pihaknya mengau heran dengan sikap Pemkab yang belum memberikan surat perpanjangan izin PT TIV. Padahal, pabriknya sudah mengantongi izin rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Maret lalu.

“Semua syarat sudah kami penuhi. Seharusnya dalam perpanjangan izin tidak ada syarat harus 60% armada itu,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mengancam akan menolak perpanjangan izin pemanfaatan air tanah PT Tirta Investama (PT TIV) Klaten. PT TIV dinilai telah melanggar kesepakatan dengan Pemkab tentang pembagian armada angkutan.

Bupati Klaten, Sunarna, mengatakan 60% armada angkutan pabrik Aqua seharusnya diberikan kepada pengusaha Klaten. Sedangkan, 40% sisanya diserahkan kepada pabrik air minum kemasan yang berada di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo. Menurutnya, hal itu sesuai dengan kesepakatan antara Pemkab dengan PT TIV beberapa tahun lalu.

“Kesepakatannya sudah cukup lama, seharusnya 60 persen armada angkutan diserahkan kepada warga Klaten. Sedangkan 40 persen sisanya terserah mereka (PT TIV). Tapi kenyataannya mayoritas malah dari luar (Klaten),” ungkap Sunarna saat ditemui wartawan di rumah dinasnya, Sabtu (9/11/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya