SOLOPOS.COM - Surat Prabowo (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO—Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo belum menerima laporan atau mendapat temuan tentang beredarnya surat dari dari pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) di sekolah-sekolah. Panwaslu mengaku kesulitan melacak indikasi pelanggaran kampanye itu lantaran sekolah tengah libur kenaikan kelas.

Ketua Panwaslu Solo, Sri Sumanta, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (27/6/2014), mengatakan surat bertajuk Surat Prabowo Untuk Guru itu pada prinsipnya masuk kategori kampanye karena posisi Prabowo pada 9 Juni lalu sudah berstatus sebagai capres. Ketika surat itu ditujukan kepada guru, kata dia, harus diketahui alamatnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Apakah alamatnya di sekolah tempat guru itu mengajar atau di rumah pribadi para guru itu. Kalau dialamatkan ke sekolah, maka kegiatan itu masuk ranah dugaan kampanye di tempat terlarang. Tetapi, bila ditujukan ke alamat rumah masing-masing guru menjadi tidak masalah,” tegas Sumanta, sapaan akrabnya.

Dia berharap kasus seperti itu tidak terjadi di Solo. Namun, bila benar-benar terjadi di Solo, Sumanta mengimbau agar segera malaporkan ke Panwaslu. Dia menginginkan surat itu tidak akan pernah sampai di sekolah-sekolah di Kota Bengawan, tetapi kalau kepada rumah masing-masing guru no problem. Dia menegaskan Panwaslu belum menerima laporan maupun mendapat temuan atas kasus itu.

Sumanta mengira ide pengiriman surat itu bisa saja dari tim kampanye dan pasti atas sepengetahuan pasangan calon. “Kasus itu kan sudah dilaporkan ke Bawaslu [Badan Pengawas Pemilu]. Biasanya Bawaslu langsung mengklarifikasi capres yang bersangkutan untuk mengetahui ada unsur-unsur pelanggaran kampanye atau tidak,” imbuhnya.

Anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pasar Kliwon, Solo, Asmuni, mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah sekolah di Pasar Kliwon. Asmuni yang juga seorang guru itu menyatakan tidak menemukan adanya peredaran surat dari salah satu capres-cawapres itu. Dia mengaku kesulitan mendeteksi adanya peredaran surat itu karena sekolah libur kenaikan kelas dan libur menjelang Ramadhan.

“Mulai Senin kemarin kan sekolah libur. Yang jelas, di Pasar Kliwon belum menemukan adanya peredaran surat itu. Karena sekolah libur, kami kesulitan melacaknya. Surat itu biasanya kan di dalam amplop. Kalau belum dibuka kan belum tahu apa isinya. Selama masih di dalam amplop, semua surat yang masuk ke sekolah pasti diterima dan jarang ditolak,” tuturnya.

Sementara, Ketua Harian Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Solo, Muh. Al Amin, menyatakan belum menemukan kasus itu di Solo. Dia mengaku tidak pernah diajak koordinasi tentang persoalan itu. “Pemberitahuan pun tidak ada. Entah dari mana surat itu diedarkan, saya tidak tahu. Sampai detik ini, teman-teman guru belum mendapatkan surat semacam itu. Mungkin dari pihak ketiga atau gerakan sukarelawan yang kreatif,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya