SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit (tengah) dalam jumpa pers kasus mutilasi, di Mapolsek Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (27/5/2023) malam. (Solopos.com/ Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Perkembangan penyidikan kasus mutilasi di Sukoharjo dengan terduga korban Rohmadi, warga Keprabon, Solo, Jawa Tengah kian memberi titik terang.

Aparat Polres Sukoharjo mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap motif pembunuhan guna mempermudah menangkap pelakunya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pengalaman selama ini, jika melihat kesadisan pelaku dengan memotong tubuh hingga tujuh bagian, motif biasanya dipicu dendam karena persoalan cinta hingga masalah keuangan.

Motif percintaan dan keuangan itu juga menjadi salah satu konsentrasi aparat Polres Sukoharjo dalam mengusut penemuan potongan-potongan tubuh di Kali Jenes yang berada di perbatasan Serengan, Solo dan Cemani, Sukoharjo itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Bisa cinta segitiga atau utang piutang,” ungkap Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit dalam jumpa di Mapolsek Grogol, Sabtu (27/5/2023).

Satu per satu bukti baru memang bermunculan memberi secercah harapan kasus penemuan potongan tubuh korban mutilasi di Kali Jenes.

Aparat Polres Sukoharjo mengungkap bukti baru dalam penemuan potongan tubuh kasus mutilasi yakni berupa sepeda motor milik terduga korban, Rohmadi serta peminjaman golok.

AKBP Sigit mengatakan kendaraan yang diduga milik korban, Rohmadi asal Keprabon, Solo dikredit menggunakan identitas rekannya berinisial S.

Teman Rohmadi, S juga memiliki tato yang kurang lebih sama dengan yang dimiliki korban, yakni tato naga.

“Di indekos Keprabon, Solo ditemukan pelat nomor sebagai penemuan bukti kendaraan. Kendaraan tersebut atas nama S sesuai KTP yang dipinjam [terduga korban]. Baru bulan Februari dipajaki sama korban. Posisi motor masih kami cari, anggota di lapangan,” ungkap AKBP Sigit.

Kendaraan yang masih dalam pencarian tersebut menurutnya sudah lunas.

Sementara dalam temuan lain, sebuah golok menjadi bukti baru.

Kapolres mengungkapkan, dari 20 orang lebih saksi yang diperiksa ada yang mengaku dipinjami golok dengan panjang sekitar 30 centimeter.

Golok menjadi bukti baru lantaran dipinjam dalam khurun waktu sebelum penemuan potongan tubuh korban.

Golok tersebut juga sempat dikembalikan dalam kondisi bersih.

Kendati demikian Kapolres masih enggan membeberkan siapa peminjam golok tersebut.

“Untuk golok meminjam dari tetangga di Keprabon. Apakah terduga tetangga atau tersangka yang meminjam masih kami dalami. Pemilik sudah kami mintai keterangan,” ungkap Kapolres.

Saat ini bukti baru berupa golok tersebut masih diperiksa di Labfor apakah ada bekas darah, sidik jari dan lainnya.

Kapolres mengatakan hasil cek darah ayah terduga korban mutilasi, Ratiman, 78, di Sukoharjo belum keluar.

Pemeriksaan tersebut dilakukan mengingat Rohmadi alias Madun warga Kampung Keprabon Wetan RT 002/RW 003, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo yang juga anak Ratiman disebut-sebut sebagai terduga korban mutasi.

Namun saat ini bukti-bukti tersebut telah menguatkan terkait Rohmadi sebagai korban.

Bahkan korban juga tak berada di kediamannya di Keprabon, Solo hingga kini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya