SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kuala Lumpur [SPFM], Dugaan adanya mark up pembelian pesawat MA 60 yang digunakan maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines semakin jelas. Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN FX Arief Puyuono saat ditemui sebelum melakukan medical check-up di rumah sakit Gleneagles, Kuala Lumpur, Selasa (10/5) mengatakan, indikasi mark up sangat jelas karena ada calo atau broker dalam proses pembelian pesawat tersebut. Adanya makelar itulah yang membuat harga pesawat kian melangit. Padahal pembelian pesawatnya sendiri disepakati antarpemerintah (government to government).

Arief juga menjelaskan, salah satu pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang entertain golf berinisial MS, menjadi calo pembelian pesawat dari Xian Aircraft Industry itu. Padahal MS tidak memiliki pengalaman dalam bidang penerbangan. Arief menduga penggelembungan harga dalam pembelian pesawat itu mencapai sekitar 40 juta USD. Dia menjelaskan, pesawat itu seharusnya seharga 11 juta USD per unit, namun pemerintah harus mengeluarkan dana 14,5 juta USD per unit. [tempo/tna]

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya