SOLOPOS.COM - Soginah saat dengan setia merawat Suparman. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Dugaan Malpraktik Bantul dialami seorang warga Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL-Kepala Dinkes Bantul Maya Sintowati Pandji mengatakan dugaan malpraktik yang dialami oleh Suparman, warga Dusun Sakaran, Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, dapat menjadi pelajaran. Masyarakat yang merasakan ada yang tak beres dengan efek samping atas obat yang mereka konsumsi dari hasil resep rumah sakit dapat segera melapor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, dengan jumlah rumah sakit di Bantul yang mencapai 14 unit, ia yakin bisa melakukan pemantauan secara intens.

“Karena kami tak bisa memantau satu per satu pasien, maka saya harapkan kerjasama dari masyarakat. Laporkan kepada kami kalau ada keluhan atas pelayanan,” tegasnya, Senin (22/2/2016).

Seperti diberitakan, Suparman, 47, warga Dusun Sakaran Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan kini hanya bisa tergolek lemah di atas tempat tidurnya. Sejak awal Februari lalu, tubuhnya melepuh setelah menjalani kontrol pasca operasi ambeien yang dilakukannya pertengahan Januari lalu di RS Rajawali Citra.

“Kontrol pertama dan kedua tak ada masalah. Baru setelah kontrol yang ketiga, tubuh suami saya seperti ini,” kata Soginah, istri Suparman saat ditemui di rumahnya, Jumat (19/2/2016) lalu.

Dari pengakuannya, ia sudah sempat melaporkan keluhan suaminya itu kepada pihak RS Rajawali Citra. Akan tetapi, hingga kini pihak rumah sakit yang berlokasi di kawasan Banjardadap, Potorono itu belum menunjukkan respon apapun.

“Mereka hanya sempat datang membesuk sewaktu suami saya opname di RS Nur Hidayah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya