SOLOPOS.COM - Ilustrasi korupsi. (Freepik.com)

Solopos.com, KUDUS – Dugaan korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) mencuat ke permukaan. Dugaan itu menyusul adanya lapporan dari masyarakat terkait aliran dana hibah KONI Kudus ke sejumlah pengurus cabang (pengcab) olahraga di Kudus dilakukan pemotongan atau disunat.

Adanya dugaan korupsi dana hibah KONI Kudus ini pun membuat Kejaksaan Negeri (Kejari) Kudus turun tangan. Kejari Kudus mulai melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dan data-data.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sifatnya masih pengumpulan bahan keterangan [pulbaket] dan pengumpulan data [puldata] atas laporan masyarakat terkait pemotongan dana hibah untuk pengcab olahraga di Kudus,” ujar Kepala Kejari Kudus, Ardian, dikutip dari Antara, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Polisi Tangkap Perempuan Pelaku Gendam Modus Bansos di Kudus

Ardian mengaku sudah melakukan klarifikasi terhadap empat orang dari beberapa pengcab olahraga terkait laporan itu.

Selain itu, pihaknya melakukan klarifikasi terhadap sejumlah pengurus KONI, termasuk berkas-berkas yang dibutuhkan.

“Pengcab yang kami mintai klarifikasi tidak semuanya, karena yang mendapatkan hibah hanya beberapa pengcab saja. Hal ini, kami mulai sejak awal Oktober 2021,” ujarnya.

Informasi sementara yang diterima, kata dia, ada dugaan pemotongan dana hibah sebesar Rp2 juta untuk setiap pengcab olahraga untuk kepengurusan KONI Periode 2016-2021.

Ketua KONI Kudus, Imam Triyanto, membenarkan adanya permintaan klarifikasi oleh Kejari Kudus terhadap empat orang pengurus KONI Kudus 2021 serta pengurus KONI sebelumnya.

Baca juga: ABG di Kudus Dilaporkan ke Polisi, Dituduh Mau Perkosa Nenek 71 Tahun

“Kalau undangan sifatnya mengintimidasi, saya minta teman-teman tidak perlu menghadiri. Undangan itu kan mereka yang butuh keterangan kami,” ujarnya.

Ia menyatakan laporan keuangan KONI selama ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Oleh karenanya, ia pun mempertanyakan apakah Kejari Kudus tidak mempercayai lapran BPK.

Ia juga menegaskan jika ada dugaan korupsi dana hibah KONI Kudus, maka seharusnya Kejari Kudus menanyakan atau meminta bantuan ke BPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya