SOLOPOS.COM - Ilustrasi Universitas Negeri Yogyakarta (Instagram @unyofficial)

Solopos.com, SEMARANG — Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sumaryanto, menyatakan akan mengusut tuntas dugaan kasus kekerasan seksual yang dilakukan mahasiswa dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF). Kendati demikian, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan secara resmi terkait kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus UNY itu.

Informasi terkait dugaan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus UNY itu beredar di media sosial. Meski demikian, hingga kini pihak kampus belum mendapat laporan secara langsung terkait kasus itu.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Belum, justru saya baru mencari lewat WR [Wakil Rektor] III dan jajarannya. Di sosial media seperti itu [kabar kekerasan seksual mahasiswa UNY], sementara kami belum dapat informasinya,” ujar Sumaryanto, Rabu (26/1/2022) petang.

Baca juga: Waduh! Mahasiswa S2 Kampus UGM Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual

Meski demikian, sembari menunggu pelaporan dari pihak-pihak terkait, ia memastikan kampus juga aktif mengusut dugaan kasus kekerasan seksual itu. “Kami di samping menunggu juga mencari, karena harus memastikan, supaya kami tahu persis agar ada tindak lanjutnya,” ungkapnya.

Jika memang terbukti benar, pelaku akan diberikan sanksi sesuai Peraturan Rektor untuk sanksi internal. Namun jika sudah masuk ke ranah eksternal atau pidana, maka ia pun menyerahkan kasus dan sanksi kepada aparat penegak hukum.

Ketua BEM KM UNY, Ryan Maulia Muhammad, menuturkan kasus kekerasan seksual ini terjadi pada 2019 silam yang baru terungkap beberapa waktu terakhir. Terkait kasus ini, ia memastikan BEM KM UNY mengecam segala bentuk kekerasan seksual, siap mengawal dan mendampingi korban.

“Kami mendorong dan mengawal kampus untuk segera menindaklanjuti pembentukan satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Kami juga akan memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada korban,” ujarnya.

Baca juga: Viral, Mahasiswa UMY Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Korban 3 Orang

Lantaran sudah terjadi pada 2019 silam dan belum ada laporan resmi dari pihak terkait, ia mengaku tidak mudah mengusut kasus ini karena diduga pelaku pun sudah lulus. Meski demikian ia berusaha membangun komunikasi dengan korban untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan memberi pendampingan.

Berdasarkan informasi yang ia kumpulkan sejauh ini, kasus kekerasan seksual tersebut terjadi di indekos, bukan di kampus. Pelaku terdiri dari dua orang, satu orang sudah lulus dan yang satu lagi belum. Korban dan pelaku terlibat dalam satu UKMF yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya