SOLOPOS.COM - Hendrar Prihadi alias Hendi. (JIBI/Solopos/Antara)

Dugaan kasus korupsi menyeret salah satu anggota DPR Damayanti Wisnu Putranti.

Semarangpos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengaku tidak tahu menahu tentang kasus suap yang saat ini menjerat Damayanti Wisnu Putranti (DWP). Pemanggilan ke Kantor KPK di Jakarta, Selasa (16/2/2016) lalu, diakui Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, lebih karena hubungannya dengan DWP yang sama-sama berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hendi dipanggil ke KPK untuk menjadi saksi kasus suap anggota Komisi V DPR RI, DWP. Ia dipanggil satu hari sebelum dilantik sebagai Wali Kota Semarang untuk masa bakti 2016-2021 yang digelar di Taman Simpanglima, Semarang, Rabu (17/2/2016).

Seusai pelantikan Hendi enggan banyak berbicara terkait pemanggilannya ke KPK. Saat disingung hubungannya dengan DWP, Hendi mengaku hanya sebatas teman satu partai.

“Saya sudah jelaskan kemarin [Selasa]. Saya dengan dia [Damayanti] hanya sebatas teman satu partai. Enggak lebih,” ujar Hendi kepada wartawan yang mengerubunginya seusai acara pelantikan.

Daripada membicarakan pemanggilannya ke KPK, Hendi lebih memilih untuk menjelaskan program kerjanya selama lima tahun ke depan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dalam acara pelantikan itu, Ganjar memang meminta para kepala daerah di Jateng yang baru saja dilantik lebih fokus mengentaskan kemiskinan dan memperbaiki kesehatan ibu dan anak di wilayahnya.

“Ada perbedaan antara data kemiskinan Kota Semarang yang dari Perda dan BPS. Kalau data dari Perda, Semarang angka kemiskinannya masih lebih bagus dari daerah lain. Tapi, enggak apa-apa. Kami akan bekerja lebih giat untuk memperbaikinya,” ujar Hendi.

Sementara terkait perbaikan di sektor kesehatan untuk menekan angka kematian ibu hamil, Hendi akan menginstruksikan setiap rumah sakit di Kota Semarang untuk menempatkan dokter jaga setiap malamnya.

“Kalau ibu hamil itu kan enggak kenal waktu, jadi kami akan meminta rumah sakit-rumah sakit daerah di Semarang untuk selalu menempatkan dokter jaganya. Supaya penanganan pasien lebih optimal,” imbuh Hendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya