SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kapolri mempersilakan KPK menempel penyidik kasus teror terhadap Novel Baswedan untuk menepis kecurigaan terhadap Polri.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjanjikan penyelidikan kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan akan terbuka. Bahkan, dia mempersilakan KPK untuk membentuk tim yang akan menempel setiap proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi kasus ini, termasuk menguji barang bukti.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan Tito dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Senin (19/6/2017) sore. Dalam pertemuan itu, Tito menawarkan kepada KPK untuk membuat tim yang mem-backup tim dari Polri sepanjang proses penyelidikan. Hal ini terkait kecurigaan yang berkembang setelah Novel menyatakan dugaan keterlibatan seorang jenderal kepolisian.

“Saya sudah menyampaikan ke Ketua KPK, dari Polri menawarkan ke KPK untuk membentuk tim yang kemudian bisa mem-backup tim yang dari Polri. Oni bukan tim gabungan, ini kan tindak pidana umum, jadi ranah kepolisian. Tapi polsi membuka dari KPK, apalagi Novel menyampaikan kecurigaan, tentu Polri tidak nyaman dan tidak ingin ada kecurigaan,” kata Tito yang ditayangkan live oleh TV One.

Karena itu, kata Tito, Polri ingin lebih terbuka dalam kasus ini dengan mempersilakan KPK untuk memantau dan menguji proses penyelidikan. “Misal kita menduga seeorang, kita bersama-sama tim KPK akan mengecek. Kemudian konfrontasi yang perlu kita lakukan, ini juga libatkan teman KPK. Kemudian ada IT yang diperlukan untuk analisis, kita terbuka pada tim IT KPK untuk masuk. Sehingga masukan dari Polri bisa dianalissi bersama atau terpisah, kemudian di-share.”

Dalam kesempatan itu, Tito juga menyebutkan perkembangan penyelidikan kasus Novel yang dilakukan Polra Metro Jaya. Hal itu merupakan salah satu materi yang dibicarakan dalam pertemuan dengan pimpinan KPK hari ini.

“Kabareskrim dan Kapolda Metro, dan tim penyidik Polda Metro, kami sudah menjalin komunikasi denhan Pak Ketua KPK. Kita bertemu untuk mebahas penyedilikan dugaan penganiayaam ke Saudara Novel. Sudah dijelaskan memngenai progras, termasuk kita telah memeriksa 56 saksi, ada progres penting saksi yang kita duga melihat. Ini sangat penting karena dia [saksi] yang melihat, selama ini kita temukan saksi yang melihat sehingga kita duga dia melihat pelakunya, karakternya, badannya seperti apa.”

Tito mengatakan dirinya juga ingin segera membongkar kasus ini. “Supaya kasus ini cepat terungkap. Bagi kami, ini utang bagi kepolisian.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya