KLATEN — Sejumlah balita di Dukuh Satrian, Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Klaten, menderita penyakit yang diduga disebabkan oleh flu Singapura. Meski demikian, para orang tua tidak terlalu khawatir karena beberapa balita yang terjangkit penyakit tersebut segera sembuh setelah berobat ke mantri kesehatan setempat.
Seorang warga RT 016/RW 005, Dukuh Satrian, Agus Santoso, 30, ketika ditemui Solopos.com di rumahnya, Selasa (19/2/2013) mengatakan sang anak, Aska Nabilah Putri yang baru berusia delapan bulan, mengalami gejala demam disertai bintik-bintik pada kulit mirip dengan cacar air. Selain itu, kata dia, Aska jadi tak mau makan atau pun minum.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Anak saya mulai panas Jumat (15/2/2013). Selama dua malam dia selalu menangis. Lalu saya bawa ke mantri kesehatan, Pak Kusnardi, yang rumahnya tak jauh dari sini. Katanya, anak saya terserang flu Singapura. Tetapi untungnya setelah diberi obat, anak saya berangsur-angsur pulih,” papar dia.
Ia menambahkan, bintik-bintik mirip cacar air mulai muncul Sabtu (16/2/2013), terutama di bagian punggung telapak tangan dan kaki bagian bawah. Selain anaknya, beberapa balita lain juga mengalami gejala yang sama.
“Saya ingat ada semacam sariawan di bibirnya. Mungkin itu yang membuat dia susah makan dan minum,” ujarnya.
Warga RT 017/RW 005, Siti Barokah, 33, kepada Solopos.com, mengatakan anak perempuannya yang berusia dua tahun, Hafiza Nuha Fauziah, juga mengalami penyakit yang sama dengan Aska. Kejadian itu, kata dia, mulai dialami Hafiza sejak Rabu (13/2/2013).
“Sakitnya duluan anak saya dari pada anaknya Mas Agus. Senin (13/2/2013), hafiza sudah pilek. Saya lalu membawanya berobat ke Puskesmas Pembantu Juwiring. Setelah minum obat, kondisinya lebih baik. Tetapi Rabu, selain demam, Hafiza juga sariawan. Saya buru-buru ke Pak Kus. Beruntung, ia segera sembuh,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Ronny Roekminto, ketika dihubungi Solopos.com, Selasa sore, mengaku belum mendapat informasi terkait flu Singapura di Dukuh Satrian, Desa Bulurejo. Ia mengatakan akan mengirim tim untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
