Laga Ghana versus Jerman, Kamis (24/6) dini hari WIB, rupanya tidak lepas dari pertempuran lain di luar kepentingan negara masing-masing. Pertarungan lainnya, yakni melibatkan kepentingan pribadi.
Adalah duo Boateng, yakni Kevin-Prince Boateng dan Jerome Boateng yang melakukan perang suadara di laga pamungkas Grup D tersebut. Mereka merupakan turunan dari seorang ayah berkewarganegaraan Ghana namun berbeda ibu. Sang ibu dari kedua pemain ini sendiri adalah wanita asal Jerman.
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
Mereka yang bersaudara tiri tetapi satu darah, justru harus berseberangan untuk membela negara berbeda. Kevin-Prince, 23, dengan seragam Ghana, sementara Jerome, 21, membela panji Jerman.
Apa yang menjadikan keduanya berpisah? Ternyata, seperti diwartakan goal.com, Kevin-Prince lebih memilih Ghana karena ia paham betul peluang dirinya tampil sebagai tim inti di Timnas Jerman sangat kecil. Oleh karena itu, ia berpaling ke Ghana dan mengikuti jejak sang Ayah.
Sebaliknya, Jerome yang umurnya dua tahun dibawah Kevin-Prince, menetapkan keteguhannya sebagai warga negara Jerman mengikuti ibu tercintanya.
Semakin spesial lagi karena kasus seperti ini adalah yang pertama terjadi sepanjang sejarah Piala Dunia di mana ada pemain bersaudara membela negara berbeda.
Kalau kita bernostalgia di era 90-an, kita pasti akan disajikan tontonan si anak kembar dari Denmark, Michael Laudrup dan Brian Laudrup. Selain itu ada juga pemain Belanda yakni dua bersaudara Franck De Boer dan Ronald De Boer. Sungguh indah melihat mereka membela negaranya secara bahu membahu.
Namun, dini hari kemarin kita harus menyaksikan dua bersaudara saling beradu kebolehan untuk membawa negaranya masing-masing menorehkan prestasi prestisius.
JIBI/SOLOPOS/ono
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
