SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Kisruh pemancungan TKW Ruyatin bin Satubi memasuki babak baru. Kedubes Arab Saudi di Jakarta menyangkal statemen Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang menyatakan Dubes Saudi telah mengaku lalai dan meminta maaf.

Bantahan Kedubes Saudi itu berkaitan dengan pemberitaan koran pada 23 Juni yang melansir statemen Marty bahwa Dubes Saudi telah mengaku lalai dan meminta maaf soal Ruyati. Hal itu tertuang dalam siaran pers kepada The Jakarta Post. Siaran pers itu diawali dengan tulisan Press Release disertai stempel Kedutaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berikut isi statemen tertulis itu selengkapnya:

Press Release

Ekspedisi Mudik 2024

Merujuk kepada berita yang dimuat oleh sebagian media massa Indonesia yang terbit pada hari ini 23 Juni 2011 dengan judul: Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa: ‘Pemerintah Arab Saudi Akui Lalai’.

Dalam kaitan ini, Kedutaan ingin menyampaikan penjelasan bahwa Yang Mulia Duta Besar Abdulrahman Muhammad Amien Al-Khayat, Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia telah menemui Yang Mulia Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2011 dalam rangka hubungan bilateral antara kedua negara.

Dalam kaitan ini Kedutaan menjelaskan secara tegas bahwa Yang Mulia Duta Besar tidak menyampaikan kepada Yang Mulia Menlu RI bahwa ia mengungkapkan permohonan maaf Kerajaan atas tidak memberitahukan pihak Kedutaan Republik Indonesia di Riyadh mengenai pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap TKI/Ruyati.

Dan juga tidak disampaikan kepada Menlu RI bahwa Saudi Arabia lalai mengenai pelaksanaan eksekusi. Namun yang disampaikan adalah bahwa Duta Besar Saudi Arabia tentang kasus TKI/Ruyati tersebut dan akan menyampaikan surat tertulis Menlu RI yang ditujukan kepada Yang Mulia Pangeran Saud Al-Faisal, Menteri Luar Negeri Saudi.

Kedutaan Besar Saudi Arabia mengharapkan bantuan media massa di Indonesia agar dapat kiranya menyiarkan penjelasan tersebut.”

Pada Rabu (22/6/2011), Marty menegaskan Arab Saudi telah mengakui kelalaiannya dan meminta maaf atas eksekusi Ruyati.

“Mereka menyampaikan penyesalannya mengenai perkembangan ini kepada kami tadi. Beliau menyampaikan bahwa intinya mereka lalai karena tidak menyampaikan kepada kita, seharusnya disampaikan,” kata Marty.

Pernyataan itu disampaikan Marty saat ditanya soal hasil pertemuaannya dengan Dubes Arab Saudi yang digelar pada hari yang sama. Marty menyerahkan surat untuk Menlu Saudi kepada Dubes Saudi.

Pada hari Senin (20/6/2011), Dubes Saudi juga dipanggil Kemlu untuk menerima nota protes Indonesia.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya