SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bern--Dubes RI Djoko Susilo diundang sebagai dosen tamu oleh Prof. Dr. Schulze, dekan Lembaga Studi Islam dan Timur Tengah, Universitas Bern, Swiss, terkait beragam pandangan mengenai Islam menyusul isu pelarangan minaret.

“Prof. Schulze memandang Indonesia merupakan partner tepat untuk diskusi bersama mengenai Islam di Swiss,” demikian siaran pers KBRI Bern yang diterima detikcom, Rabu (28/4), waktu Eropa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Undangan itu disampaikan Prof. Schulze seusai dikusi dengan Dubes Djoko Susilo di Universitas Bern seputar perkembangan Islam di Indonesia dan Swiss, Selasa kemarin.

Prof. Schulze berpendapat bahwa perlu diadakan diskusi bersama dengan perwakilan dari negara muslim untuk memperluas perspektif publik, khususnya publik di Swiss mengenai Islam.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Djoko selain memperkenalkan diri juga menjelaskan mengenai organisasi Islam di Indonesia dan beberapa topik hangat seputar Islam di tanah air.

Djoko juga menyampaikan mengenai usulan agar Presiden Swiss dapat mengunjungi pesantren di Jawa Timur pada kunjungannya ke Indonesia (Juli 2010) serta rencana mengundang media massa Swiss untuk meliput kunjungan Presiden Swiss dan kongres Muhamadiyah di Yogyakarta.

Prof. Dr. Schulze menyambut antusias kedua usulan tersebut. “Kedua usulan itu perlu dilakukan, mengingat saat ini di Swiss timbul beragam pandangan mengenai Islam menyusul isu pelarangan minaret pada November 2009,” ujar Schulze.

Di Swiss saat ini terdapat 300.000 penduduk muslim atau 4,6 % dari jumlah keseluruhan populasi, sebagian besar berasal dari Kosovo, Bosnia, Albania dan Turki.

Indonesia dan Studi Islam

Lebih lanjut Prof. Dr. Schulze mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara istimewa dengan mayoritas jumlah muslim terbesar di dunia, di mana masyarakatnya hidup rukun dan damai.

“Sebagai negara dengan mayoritas jumlah muslim terbesar di dunia dan dengan sejarah latarbelakang perkembangan Islam yang menarik, Indonesia merupakan tempat sangat tepat untuk melakukan riset dan studi mengenai Islam,” papar Prof. Dr. Schulze.

Prof. Schule menjelaskan bahwa saat ini lembaga yang dipimpinnya memiliki tiga jenjang studi, yaitu tingkat sarjana, master dan doktor. Jumlah mahasiswa dari tiga jenjang studi tersebut tahun ini ada 150 orang, berasal dari latarbelakang kepercayaan berbeda-beda.

Dikatakan bahwa studi Islam di Universitas Bern difokuskan pada sejarah dan perkembangan Islam khususnya di kawasan Timur Tengah, selain itu juga dibahas beberapa isu kontemporer lainnya mengenai islam.

Para mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah bahasa dan literatur, dengan pilihan bahasa antara lain Bahasa Arab, Turki, Persia, termasuk juga Bahasa Indonesia.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya