SOLOPOS.COM - uta Besar Republik Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan Laurentius Amrih Jinangkung S.H., LL.M., menjadi narasumber webinar untuk memperingati Dies Natalis ke-65 Fakultas Hukum UKSW, baru-baru ini. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Duta Besar Republik Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan Laurentius Amrih Jinangkung S.H., LL.M., hadir menjadi narasumber tunggal dalam webinar dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-65 Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW, baru-baru ini.

Mengusung topik “Perkembangan Globalisasi Ekonomi, Hukum Perdagangan Internasional dan Pengaruhnya bagi Masa Depan Indonesia”, webinar yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting ini diikuti oleh 500 peserta terdiri atas mahasiswa dan dosen.

Sebagai seorang pakar hukum dan perdagangan internasional, Laurentius Amrih memaparkan materi seputar globalisasi, global value chain, rezim hukum globalisasi, serta perdagangan internasional dan pengaruhnya terhadap Indonesia.

Baca Juga: Teori dan Praktik Kepailitan Dikupas Tuntas di Seminar FH UKSW

Laurentius Amrih Jinangkung menyampaikan dampak globalisasi sangat memengaruhi perdagangan dan ekonomi dunia. Menurutnya, globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

“Hal ini berarti dengan adanya pertukaran tersebut dapat meningkatkan ketergantungan satu sama lain dan membuat seluruhnya menjadi terhubung,” kata Laurentius.

Menyinggung mengenai persaingan global, Laurentius menyebut hal tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya efisiensi dan spesialisasi produksi. Menurutnya, setiap negara akan memproduksi part barang spesialisasi mereka yang kemudian akan dirangkai dengan part spesialisasi dari negara lain hingga tercipta sebuah inovasi baru dan disebut sebagai prinsip dari global value chain.

Selanjutnya, hal ini akan diatur secara hukum untuk menciptakan keadilan dan melindungi kepentingan umun tanpa adanya diskriminasi dan mengatasi ketimpangan persaingan dagang antara negara maju dan berkembang.

Baca Juga: Dapat Hibah Rp500 Juta dari Kedaireka, UKSW Ciptakan AI Mining

Di akhir pembahasan, Laurentius mengatakan efek dari globalisasi yang mendunia memaksa semua negara turut serta dalam proses ini tanpa terkecuali Indonesia. Pada sektor perdagangan internasional Indonesia masih kalah saing dengan beberapa negara di ASEAN. Hal ini membuat Indonesia perlu untuk meningkatkan kesiapan SDM, teknologi, dan sejumlah hal lainnya serta diatur dengan hukum yang baik pula.

“Dari sorotan Presiden perlu kerja sama jangka pendek dan jangka panjang sebagai upaya mengatasi disrupsi rantai pasok global untuk memulihkan pasar global. Untuk menjalin kerja sama jangka panjang kita perlu meningkatkan proteksionisme perdagangan sehingga dapat saling mendukung bukan saling membatasi,” tegas Laurentius.

Dekan FH UKSW, Dr. Marihot J. Hutajulu, SH., M.Hum., yang sekaligus menjadi moderator dalam webinar ini mengungkapkan melalui pengalaman dan jam terbang Laurentius Amrih di lingkup global dapat menjelaskan bagaimana peran Indonesia setelah bergabung dalam organisasi perdagangan dunia WTO yang merupakan peluang bagi bangsa ini untuk berperan aktif memberikan pengaruh besar terhadap dunia.

Baca Juga: Mantap! UKSW Punya 4 Guru Besar Baru

Dia berharap dari apa yang dipaparkan oleh Laurentius dapat memberikan ilmu bagi civitas akademika sehingga dikemudian hari dapat menjadi bagian didalam perkembangan ini.

Pembantu Rektor IV Joseph Ernest Mambu S.Pd., M.A., Ph.D., yang turut hadir sekaligus membuka acara memberikan apresiasi positif karenawebinar ini sangat relevan untuk seluruh civitas akademika.

“Melalui pengalaman Pak Laurentius Amrih sekiranya bisa memberikan wawasan. Semoga UKSW dapat menjadi bagian untuk memajukan Indonesia menjadi pemain andal di tengah persaingan global,” ucap Joseph.

Rekomendasi
Berita Lainnya