SOLOPOS.COM - Kericuhan dalam Musda Hipmi DIY di Hotel Novotel, Jumat (10/10/2014). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Kekisruhan dalam kepengurusan Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bantul akan diselesaikan dalam Musyawarah Daerah (Musda) Hipmi DIY yang sedang dilaksanakan di Hotel Novotel Jogja, mulai Jumat (10/10/2014).

Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Raja Sapta Oktohari menyatakan, insiden yang terjadi pada Musda merupakan bagian dari dinamika organisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya insiden ditubuh BPC Hipmi Bantul menandakan bahwa ada perhatian dari pengurus untuk memajukan organisasi.

“Ini pertanda organisasi dinamik dan bergerak. Justru kalau tidak ada konflik berarti organisasinya tidak berjalan, tidak ada kegiatan. Sejak berdiri tahun 1972, kejadian seperti ini sudah biasa,” jelasnya.

Dia menjelaskan persoalan dualisme kepengurusan akan diselasaikan dalam musda tersebut nantinya. Sebab di dalam Hipmi ada berbagai bidang yang mengurusi persoalan tersebut.

“Dualisme kepemimpinan bagian dari dinamika, saya menyambut positif. Kalau dikaitkan dengan kepentingan untuk mengamankan suara DIY pada Munas Hipmi nanti, itu terlalu jauh,” katanya.

Sekadar diketahui, masalah dualisme kepengurusan Hipmi Bantul muncul lantaran Hipmi DIY menggelar Muscablub dengan alasan Kepengurusan Hipmi Bantul melebihi batas toleransi pelaksanaan Muscab yang ditentukan Hipmi DIY maksimal 30 September.

Muscablub pun digelar 3 Oktober lalu. Sementara, pengurus Hipmi Bantul sendiri menggelar Muscab pada 3 Oktober. Dengan alasan, AD/ART memberikan waktu toleransi hingga 3 bulan setelah masa jabatan pengurus berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya