SOLOPOS.COM - Ilustrasi leptospirosis. (Kemenkes)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dua warga Jaten, Karanganyar diketahui meninggal akibat terpapar penyakit leptospirosis. Ada beberapa gejala yang kerap muncul saat leptospirosis ini mulai menyerang tubuh.

Temuan dua orang meninggal akibat terjangkit leptospirosis berdasarkan data dari Dinkes Karanganyar melalui laporan penyakit endemisitas di Karanganyar hingga pekan ke-27. Berdasarkan laporan tersebut, total hingga Juni 2021, diketahui sudah ada enam orang yang terjangkit penyakit yang ditularkan melalui perantara tikus tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, mengatakan meskipun sudah ada enam kasus hingga Juni 2021, namun, angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan 2019 yang mencapai 14 kasus.

Leptospirosis adalah penyakit bersumber dari binatang yang bersifat akut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian.

Ekspedisi Mudik 2024

Biasanya penyakit ini melalui kencing tikus. Penularan leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lender, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.

Baca Juga: Waspada! 2 Orang di Jaten Karanganyar Meninggal Terjangkit Leptospirosis

Seseorang yang tertular leptospirosis dapat dilihat dari gejala seperti tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, dan iritasi.

Secara medis, ada tiga kriteria yang ditetapkan dalam mendefinisikan kasus leptospirosis yaitu suspek, probable, dan konfirmasi.

Kasus Suspek

Seseorang dinyatakan suspek leptospirosis saat mengalami gejala demam akut dengan atau tanpa sakit kepala, disertai nyeri otot, lemah (malaise), dan conjungtival suffision. Mereka memiliki riwayat terpapar dengan lingkungan yang terkontaminasi atau aktivitas yang merupakan faktor risiko leptospirosis dalam kurun waktu 2 pekan.

Faktor risiko tersebut misalnya kontak dengan air yang terkontaminasi kuman leptospira atau urine tikus saat terjadi banjir. Bisa juga kontak dengan sungai atau danau dalam aktivitas mandi, mencuci atau bekerja di tempat tersebut.

Kasus ini juga terkait dengan kontak erat binatang, seperti babi, sapi, kambing, anjing yang dinyatakan terinfeksi Leptospira. Atau ada terpapar atau bersentuhan dengan bangkai hewan, cairan infeksius hewan seperti cairan kemih, placenta, cairan amnion, dan lain-lain.

Baca Juga: Mayat Bayi Perempuan Ditemukan di Bawah Jembatan Puntukrejo Karanganyar

Pekerjaan atau melakukan kegiatan yang berisiko kontak dengan sumber infeksi, seperti dokter, dokter hewan, perawat, tim penyelamat atau SAR, tentara, dan pemburu.

Kasus Probable

Dinyatakan probable merupakan saat kasus suspect leptopirosis memiliki dua gejala klinis di antara tanda-tanda berikut. Adanya nyeri betis dan ikterus atau jaundice. Ini merupakan kondisi medis yang ditandai dengan menguningnya kulit dan sklera, manifestasi pendarahan, sesak napas, dan oliguria atau anuria.

Sampai ketidakmampuan untuk buang air kecil, aritmia jantung, batuk dengan atau tanpa hemoptisis, dan ruam kulit.

Kasus Konfirmasi

Leptospirosis dinyatakan sebagai kasus konfirmasi saat kasus probable disertai salah satu dari gejala berikut yaitu isolasi bakteri Leptospira dari spesimen klinik sampai hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) positif.

Sebenarnya leptospirosis relatif mudah disembuhkan dengan antibiotik, apabila cepat dalam diagnosis. Namun, Kemenkes menyarankan masyarakat melakukan pencegahan, salah satunya menghindari penularan lepstospirosis.

Baca Juga: Ghifari Bocah Yatim Piatu Sukoharjo Dapat Tabungan Pendidikan dari Presiden Jokowi

Cara yang bisa ditempuh di antaranya:

1. Berperilaku hidup bersih dan sehat, yakni menjaga kebersihan diri dan lingkungan

2. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik

3. Mencuci tangan dan kaki serta sebagian tubuh lainnya dengan sabun

4. Memakai sepatu dari karet dengan ukuran tinggi, dan sarung tangan karet bagi kelompok kerja yang berisiko tinggi tertular leptospirosis

5. Membasmi tikus di rumah atau di kantor



6. Membersihkan dengan desinfektan bagian-bagian rumah, kantor, atau gedung

Itulah gambaran gejala yang biasa timbul saat leptospirosis muncul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya