SOLOPOS.COM - Rumah warga Nyutran Kelurahan Wirogunan, Mergangsan, Jogja ambles. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Harianjogja.com, JOGJA-Dua rumah warga Nyutran RT 54 RW 17, Kelurahan Wirogunan, Mergangsan, Jogja ambles, Minggu (10/11/2013) sore. Proyek pembangunan Hotel Wisanti di Jalan Taman Siswa dituding sebagai penyebabnya.

Informasi yang dihimpun, dua rumah tersebut milik Ketua RT 54, Arismanto di mana kerusakan terjadi pada emperen teras rumah. Warga lainnya yakni Ferry, yang mengalami kerusakan di bagian kamar tidur.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Menurut Arismanto, beberapa bulan yang lalu, pihaknya hotel pernah mengadakan sosialisasi dengan warga RW 17 dan 18 terkait pembangunan hotel berlantai enam dengan fasilitas basement. Dalam pertemuan itu, tersiar informasi proyek pembangunan akan dilakukan awal 2014.

“Tapi belum berganti tahun, proyeknya sudah berjalan. Mereka memagari lokasi proyek dan mulai menggali dengan kedalaman sektiar 4,5 meter secara manual persis mepet ke rumah saya,” terang Aris, saat ditemui Senin (11/11/2013).

Puncaknya, lanjut dia ketika hujan deras mengguyur Kota Jogja Minggu sore. Air hujan mengikis tanah di sekitar fondasi rumahnya, sehingga sebagian bangunan itu ambles. Hal serupa juga terjadi di rumah Ferry yang terletak persis di depan rumah Aris.

Pihaknya, lanjut Ferry kemudian melakukan protes dan pihak hotel kemudian berusaha melakukan perbaikan di kedua rumah tersebut. Manajemen juga mengundang perwakilan warga untuk membicarakan persoalan tersebut Senin siang. Sekitar pukul 14.00 WIB.

Wahyana Giri, warga RT 54 mengatakan pembangunan gedung hotel tersebut diduga kuat tidak mengantongi izin. Pasalnya, warga sekitar belum pernah dimintai persetujuan berupa tanda tangan sebagai kelengkapan pengurusan izin gangguan.

“Mereka [manajemen hotel] bilang sedang dalam proses pengurusan. Lha sedang proses kok sudah dibangun? Mereka berdalih ini baru tahap prapembangunan. Dulu waktu mereka mulai menggali dengan mesin kami protes. Api kemudian mereka gali secara manual dan kami tidak tahu aktivitas selanjutnya karena ditutup menggunakan seng,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya