SOLOPOS.COM - Petugas menggiring dan menunjukkan para pelaku (bersebo) bersama barang bukti senjata tajam dan tiga sepeda motor dalam sebuah jumpa pers ungkap kasus pembacokan di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (14/03/2017). Sebanyak tujuh pelaku yang sebagian besar mereka masih dibawah umur ditangkap Selasa pagi. Aksi kenakalan dan kekerasan remaja ini menewaskan Ilham Bayu Fajar, seorang pelajar SMP di Jalan Kenari pada Minggu (12/03/2017). Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri berpesan kepada orang tua agar tidak memberikan fasilitas kendaraan bermotor kepada anak dibawah umur dan menjaga anak untuk tidak keluar malam. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Dua orang pelaku yang diduga ikut serta dalam aksi klithih yang menewaskan Ilham Bayu Fajar Maret lalu, sampai saat ini masih berstatus buron

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, JOGJA–Dua orang pelaku yang diduga ikut serta dalam aksi klithih yang menewaskan Ilham Bayu Fajar Maret lalu, sampai saat ini masih berstatus buron. Kepolisian masih terus berupaya mengendus keberadaan dua orang tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Mohammad Kasim Akbar Bantilan mengatakan saat ini pihaknya masih terus berupaya melakukan pengejaran terhadap dua orang tersebut.

Ia menolak anggapan yang menyatakan dua pelaku tersebut mendapat perlindungan dari pihak-pihak tertentu mengingat umurnya yang masih remaja, tapi bisa menghindari kejaran polisi selama berbulan-bulan.

“Intinya belum dapat, belum ketemu aja. Enggak ada upaya perlindungan dari pihak-pihak tertentu. Kami terus mengupayakannya,” jelas Akbar di Pakualaman, (7/6/2017).

Sebagaimana diketahui, aksi klithih yang mengakibatkan nyawa Ilham Bayu Fajar melayang terjadi di Jalan Kenari, Muja Muju, Umbulharjo, Minggu (12/3/2017). Enam orang pelaku sudah divonis bersalah, sementara dua orang lainnya yang juga diduga turut terlibat sampai saat ini masih buron.

Aktivis Jogja Police Watch, Baharudin Kamba mengaku heran kenapa kepolisian sampai saat ini masih belum bisa membekuk dua orang tersebut. Seharusnya, kata Kamba, kepolisian bisa dengan mudah menangkap pelaku berdasarkan keterangan dan petunjuk pelaku lainnya.

“Publik, khususnya orang tua korban sangat berharap adanya penuntasan kasus ini dengan ditangkapnya dua orang tersebut. Jangan sampai ada kesan bahwa dua pelaku yang masih buron ini sengaja dilindungi,” jelas Kamba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya