SOLOPOS.COM - Joko Sutopo (kiri) dan Setyo Sukarno menunjukkan surat rekomendasi paslon dari DPP PDIP di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Semarang, Jumat (28/8). DPP PDIP merekomendasikan keduanya sebagai cabup-cawabup pada pilkada Wonogiri 2020. (istimewa/Setyo Sukarno)

Solopos.com, WONOGIRI — Kedua pasangan calon bupati-calon wakil bupati pada Pilkada Wonogiri sama-sama mengklaim mendapat dukungan dari partai nonparlemen.

Bagi mereka tambahan dukungan dari partai nonparlemen atau partai yang tak memiliki kursi PDRD sangat berarti. Meski secara ketentuan mereka tak bisa mengusung pasangan calon atau paslon.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Cawabup dari PDIP, Setyo Sukarno, menyampaikan berdasar ketentuan partainya dapat mengusung paslon secara mandiri. Pasalnya, PDIP memiliki 28 kursi parlemen. Sesuai aturan, partai/gabungan partai di Wonogiri dapat mengusung paslon jika memiliki minimal 10 atau 20 persen dari total 50 kursi DPRD.

Setyo Sukarno Bakal Mundur dari Anggota DPRD Wonogiri, Ini Calon Terkuat Penggantinya

Namun, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDIP Wonogiri itu menilai dukungan dari partai lain sangat berarti, baik dari partai parlemen maupun nonparlemen. Saat ini PDIP sudah berkoalisi dengan dua partai parlemen, yakni Golongan Karya atau Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Kedua partai tersebut sudah menyatakan akan mengusung paslon yang diusung PDIP. Selain Golkar dan PAN, Setyo mengklaim mendapat tambahan dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. PDIP sudah berkomunikasi dengan PSI membahas ihwal dukungan.

“Partai nonparlemen yang sudah menyatakan mendukung sementara baru PSI,” kata lelaki yang akan mendampingi cabup petahana, Joko Sutopo, itu saat dihubungi Solopos.com, Selasa (1/9/2020).

Dia melanjutkan setelah DPP PDIP menerbitkan surat rekomendasi paslon, DPC PDIP memantapkan dukungan. Tidak menutup kemungkinan PDIP akan berkomunikasi lagi dengan PSI.

Joko Sutopo-Setyo Sukarno akan mendeklarasikan diri bersama partai koalisi dan para pendukung lainnya sebelum mendaftar ke KPU. Sesuai jadwal, pendaftaran paslon 4-6 September 2020.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PSI Wonogiri, Rofin Dwi Laksono, hingga berita ini ditulis belum dapat dimintai tanggapan. Saat dihubungi dia tak mengangkat telepon. Pesan yang Solopos.com kirim melalui aplikasi perpepasan Whatsapp belum dibaca.

Semua Partai

Terpisah, cabup penantang petahana pada Pilkada Wonogiri 2020, Hartanto, mengklaim mendapat dukungan dari seluruh partai nonparlemen. Partai-partai tersebut sudah menyatakan akan mendukung saat pertemuan dengannya bersama cawabupnya, Joko Purnomo, beberapa pekan lalu.

Menurut purnawirawan polisi itu dukungan partai nonparlemen sangat berarti untuk menambah modal politik dalam kontestasi pilkada, 9 Desember mendatang. Kekuatan mereka tak bisa dipandang sebelah mata meski mereka tak memiliki kursi DPRD. Apabila diakumulasi perolehan suara partai nonparlemen yang potensial menjadi modal politik mencapai 8 persen.

“Demokrat, Nasdem, Perindo [Persatuan Indonesia], Berkarya, dan lainnya, yang jelas semua partai nonparlemen akan mendukung kami,” ucap Hartanto.

Kuliah Perdana UNS Solo Via Zoom: Mahasiswa Harus Kuasai 16 Keterampilan, Apa Saja?

Cabup yang akan diusung koalisi PKB, Gerindra, dan PKS menginformasikan deklarasi paslon akan digelar di Rumah Makan Laras, Jumat (4/9/2020) siang mendatang. Sehari setelahnya koalisi akan mendaftarkan Hartano-Joko Purnomo atau Harjo ke KPU.

Sebelumnya, Ketua DPC Demokrat Wonogiri, Tinggeng, menyatakan partainya akan mendukung Harjo jika Harjo resmi menjadi paslon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya