SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

BOYOLALI–Ratusan ayam milik warga di Dusun/Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, diinformasikan mati mendadak dalam kurun waktu dua hari, yaitu Sabtu-Minggu (15-16/9/2012). Diduga, penyebab kematian ayam itu adalah serangan penyakit tetelo atau Newcastle Disease (ND).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang warga Desa Bendan, Suhayat, 53, menuturkan ayam-ayam miliknya mati medadak hanya dalam kurun waktu dua hari. Diduga, ayam-ayam itu terserang penyakit snot [muka bengkak] berat dengan gejala yang ditunjukkan antara lain ayam tak mau makan, kemudian terlihat bagian mukanya bengkak. Setelah itu, ngorok dan mengeluarkan lendir dari mulutnya.

Diakui Suhayat, dirinya sudah berupaya mengobati ayam-ayamnya itu saat terlihat gejala terserang penyakit.

“Saya beri obat yang saya beli di toko. Tapi ternyata hanya bisa bertahan hingga lima jam. Saat akan mati, dari mulut juga keluar darah,” ungkapnya.

Suhayat mengaku sempat menitipkan ayamnya yang masih sehat di beberapa tetangganya.

“Tapi tidak sampai satu hari, ayam saya itu juga mati. Punya tetangga saya juga ada beberapa yang mati,” katanya. Akibat kejadian ini, Suhayat mengaku dirinya rugi sekitar Rp10 juta karena ayam peliharaannya termasuk jenis ayam yang mahal harganya.

Dikatakan dia, ayam yang mati sudah dikubur agar tidak menulari ayam-ayam lainnya. Sebagian ayam yang masih sehat juga sudah dijualnya.

“Terpaksa saya jual murah,” akunya. Suhayat berharap, dinas terkait memberikan perhatian terhadap munculnya permasalahan itu agar tidak sampai menyebar ke wilayah lain.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Darsono menyatakan, pihaknya akan segera mengecek ke lokasi. Namun pihaknya memperkirakan penyebab kematian ayam-ayam itu adalah serangan tetelo atau virus ND.

”Kalau dari gejalanya, seperti muka bengkak disertai ngorok, mulut berlendir, ya diduga ayam-ayam itu terserang tetelo. Penyebab utama adalah cuaca ekstrem, sehingga virus ini cepat menyebar,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya