SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Teleskop astronomi milik fakultas Syariah IAIN Kendari yang digunakan untuk pemantauan Hilal di pantai Kelurahan Wolulu, Kecamatan Watubangga, Kabupaten Kolaka, Senin. (Antara-Humas IAIN Kendari)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan rukyat atau pemantauan hilal awal Syawal 1442 Hijriah selama dua hari. Yakni pada tanggal 11 dan 12 Mei di 29 titik di seluruh Indonesia.

“Dalam penentuan awal bulan Syawal 1442 H, BMKG akan melaksanakan Rukyatul Hilal selama dua hari. Yaitu pada 11 dan 12 Mei 2021 di 29 lokasi di Indonesia,” ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, dilansir Antaranews.com, Sabtu (8/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemantauan dilakukan di antaranya di danau Sentani Papua, Gedung Bupati Sarmi Provinsi Papua, Rooftop Hotel Kriyad Papua. Lalu di Tugu Christina Ambon, Tower Observatori hilal BMKG Ternate, pantai Wolulu Sulteng.

Kemudian di GTC Makassar, Gedung Rektorat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Gedung Observasi Hisab Rukyat Kemenag Sulteng. Lalu Rooftop Mega Trade Center Manado, Tower Masjid Balikpapan Islamic Center, Dermaga Kokar NTT, Balkon Hotel Aston Kupang.

Baca juga: Masjid-Masjid dengan Arsitektur Unik di Sepanjang Tol Batang hingga Cipularang

Lalu di Tower SMA Astha Hanas Subang, Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Mess Pemda Bengkulu, dan Gedung Kebudayaan Padang. Kemudian Kantor Stageof Deli Serdang, Kantor BBMKG Wilayah I Medan, hingga Pusat Observatorium Pengamatan Hilal Kemenag Aceh.

Menurut BMKG, konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1442 H terjadi pada Rabu 12 Mei 2021 M, pukul 01.59.47 WIB atau 02.59.47 WITA atau 03.59.47 WIT, sehingga dapat disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam. Paling awal di Merauke pukul 17.37.16 WIT dan paling akhir pukul 18.46.31 WIB di Sabang, Aceh.

Data Hilal tanggal 11 Mei 2021 adalah tinggi hilal berkisar antara -5,61° di Jayapura sampai dengan -4,37° di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Elongasi berkisar antara 4,56° di Banda Aceh sampai dengan 5,87° di Waris, Papua.

Umur Bulan

Sementara pada 12 Mei, tinggi hilal berkisar antara 4,48° di Merauke sampai dengan 6.05° di Sabang. Elongasi berkisar antara 5,31° di Merauke sampai dengan 6,74° di Sabang. Umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke sampai dengan 16,78 jam di Sabang. Berkisar antara 22,57 menit di Merauke sampai dengan 29,50 menit di Sabang.

Baca juga: Begini Salat Idulfitri di Rumah Menurut Kemenag

Fraksi iluminasi bulan berkisar antara 0,22 persen di Merauke sampai dengan 0,35 persen di Sabang, Aceh. Objek benda Langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5° dari bulan.

“Berdasarkan data Hilal awal Syawal 1442 H di atas, dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021. Sedangkan pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal terlihat oleh BMKG. Serta jika cuaca cerah (terutama di ufuk Barat), potensi hilal terlihat sangat besar,” katanya.

Kendati demikian, untuk mengawali bulan Syawal 1442 H atau merayakan Idul Fitri sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia. Akan diumumkan pada tanggal 11 Mei 2021 malam, setelah sidang isbat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya