SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;&nbsp;</strong>Beras <em>sachet</em> berukuran 200 gram sudah mulai beredar di Kota Semarang. Meski demikian, beras yang dijual Rp2.500/<em>sachet</em> itu hanya dijual secara terbatas di tempat-tempat tertentu.</p><p>Pantauan <em>Semarangpos.com</em>, Jumat (3/8/2018), beras <em>sachet</em> itu belum beredar di pasar-pasar tradisional. Meski demikian, beras <em>sachet</em> itu sudah bisa ditemui di pedagang-pedagang mitra Perum Bulog Divre Jateng, seperti Rumah Pangan Kita (RPK) Life By Grace yang terletak di Jl. Nogosari, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang.</p><p>Pemilik RPK Life By Grace, Daniel Alexander, mengaku mendapat kiriman beras sachet dari Bulog&nbsp;sekitar 200 sachet. Kiriman itu ia terima sejak dua bulan lalu.&nbsp;</p><p>"Dua bulan lalu dikirim sama Bulog 200 sachet beras premium. Kemasannya kecil, isinya sekitar 200&nbsp;gram. Saat ini masih kita uji coba dijual ke pasaran," ujar Daniel saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat.</p><p>Daniel mengaku sejak dua bulan dijual, beras <em>sachet</em> hanya laku sekitar 70 bungkus. Rata-rata pembeli merupakan anak kos dan masyarakat kalangan menengah ke bawah yang tak mampu beli beras Rp7.500/kg.&nbsp;"Ada juga yang mampir beli beras <em>sachetan&nbsp;</em>sebagai bekal perjalanan jauh," tutur Daniel.</p><p>Menurutnya sejak dikenalkan kepada masyarakat setempat, animonya cukup bagus. Tak jarang banyak warga mampir untuk sekadar mengorek informasi mengenai penjualan beras renteng.</p><p>"Banyak kok yang tanya-tanya kemari. Soalnya <em>kan</em> ini barang baru, Mas. Jadi peluang usahanya tetap ada walaupun butuh proses," cetusnya.</p><p>Sayangnya, beras <em>sachet</em> ini belum bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat di Kota Semarang. Hal itu dikarenakan peredarannya yang masih terbatas.</p><p>Di Pasar Karangayu, beras <em>sachet</em> bahkan belum bisa ditemui. Salah seorang pedagang beras di Pasar&nbsp;Karangayu, Jujuk Panjiputra, mengaku sampai detik ini belum pernah melihat beras kiriman Bulog itu.</p><p>"Belum pernah jualan beras kayak <em>gitu</em>. Kelihatannya malah enggak ada di sini yang menjual. Kalau ada pasti sudah beredar," ujar perempuan berusia 52 tahun itu saat dijumpai <em>Semarangpos.com</em>.</p><p>Jujuk pun mengaku kecewa tak bisa menjual beras <em>sachet</em>. Padahal, ia menilai beras kemasan seperti itu bakal diminati pembeli dari kalangan bawah yang kerap berada di pasar-pasar tradisional.</p><p>Terpisah, salah seorang pegawai Perum Bulog Divre Jateng yang enggan disebutkan namanya membenarkan jika beras <em>sachet</em> sudah beredar di sejumlah daerah di Jateng. Meski demikian, distribusi beras <em>sachet</em> hingga saat ini memang masih terbatas dan di tempat-tempat tertentu saja.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p><p>&nbsp;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya