Solopos.com, SOLO – Dua atlet wushu sanda dari Sasana HAN Academy Kota Solo meraih medali di ajang Kejuaraan Wushu Sanda Pelajar Jawa Tengah di Mungkid, Kabupaten Magelang, Minggu (24/11/2019). Pencapaian itu menjadi motivasi untuk mengembangkan bela diri asal China tersebut di Kota Bengawan.
Wushu sanda atau Sanshou atau unsanctioned fight adalah sistem pertahanan diri asal China sekaligus olahraga tempur. Wushu ini berbeda dengan wushu taolu yang lebih menonjolkan seni.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dua atlet tersebut adalah Gibran Alfarizi dan Agripa Gadis Kurniawan. Gibran meraih medali emas di kelas 42 kg pelajar putra usia 12 tahun. Sedangan Agripa meraih perak di kelas 52 kg pelajar putri. Sementara satu atlet HAN Academy lainnya, Lintang Madani, belum berhasil membawa pulang medali ke Solo.
Pelatih HAN Academy, Yohan Mulia Legowo, mengatakan prestasi tersebut diharapkan dapat membuat wushu sanda semakin popular. Dengan demikian, semakin banyak atlet yang mau bergabung dalam tim wushu sanda.
“Kami sedang memopulerkan wushu sanda ini di Solo. Dengan makin popular, kami berharap wushu ini berkembang secara prestasi juga,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Senin (25/11/2019).
Dia menjelaskan, tim HAN Academy sebenarnya juga berlatih kick boxing dan muaythai. Atlet dari dua cabang bela diri itu sudah banyak. “Nah, kami coba main di wushu sanda, ternyata atlet-atlet juga bisa beradaptasi dengan peraturannya,” terangnya.
Sekretaris Pengkot Wushu Solo, Hananto, berharap prestasi yang diraih para atlet menjadi awalan yang baik bagi prestasi wushu sanda Kota Solo. Menurutnya, selama ini Solo dikenal sebagai gudangnya atlet berprestasi wushu taolu.
“Agar wushu sanda juga bisa berkembang seperti wushu taolu. Saat ini sudah ada dua atlet wushu taolu Solo yang menyandang gelar atlet pelatnas,” tuturnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
