SOLOPOS.COM - Pabrik Es Saripetojo (Dok. SOLOPOS)

Pabrik Es Saripetojo (Dok. SOLOPOS)

Solo (Solopos.com)–Tawaran dari Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo agar Kusumastuti masuk tim ahli untuk mengkaji benda cagar budaya (BCB) sempat membuat dosen arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu harus berpikir keras. Bahkan dia sempat keberatan namanya dimasukkan sebagai bagian dari tim ahli.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perempuan yang juga peneliti Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah (PIPW) LPPM UNS itu mengaku sedang sibuk menyelesaikan studi S3 di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Namun setelah dibujuk Kepala DTRK, Ahyani via telepon perempuan itu pun menyatakan kesediaannya.

”Setahu saya jumlah personel tim ahli tujuh orang. Sesuai filosofinya, tujuh atau pitu berarti pitulungan atau pertolongan,” imbuhnya saat dihubungi Espos, Selasa (26/7/2011).

Rencananya ada sekitar tujuh nama yang masuk tim ahli. Walikota Joko Widodo pun tinggal meneken surat keputusan (SK) untuk tim ahli itu. Kusumastuti yang disebut-sebut sebagai nominator Ketua Tim Ahli BCB bentukan Pemkot Solo, menyatakan belum mempunyai agenda kerja bila dirinya benar ditetapkan sebagai bagian tim ahli.

Dia memilih menunggu arahan Walikota Jokowi yang dijadwalkan berlangsung Kamis (28/7/2011) malam besok. ”Kami butuh diskusi dulu dengan Walikota, lalu baru mengkaji hasil pendataan konsultan DTRK. Tapi mungkin langkah pertama klarifikasi kepada para pemilik 117 heritage atau BCB hasil pendataan konsultan,” ujarnya.

Selain Kusumastuti, nama sejarawan Solo, Soedarmono dan Tundjung W Sutirto dari Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) UNS juga masuk daftar calon personel tim ahli. Ada juga nama budayawan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rudy Subanindro. Tiga calon personel lain berasal dari bidang antropologi, sosiologi dan ekonomi.

Sebelumnya, Jokowi membenarkan nama Soedarmono dan Kusumastuti masuk calon personel tim ahli BCB yang diajukan DTRK. Namun draf resmi nama-nama calon personel tim ahli belum sampai meja Walikota. Walikota menambahkan bisa saja nama-nama yang diajukan tersebut diubah bila dianggap tidak tepat.

Jokowi menyampaikan tim ahli bisa terdiri tujuh hingga sembilan personel. Terdiri dari unsur sosiolog, sejarawan, arsitektur, dan unsur lain. Dia menegaskan kesan cepatnya Pemkot Solo bergerak dalam pembentukan tim ahli bukan karena persoalan Pabrik Es Saripetojo. Tapi semata menyelesaikan proses inventarisasi BCB yang sudah dilakukan tim DTRK.

(asa/kur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya