SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PORT ELIZABETH–Turun sekitar 25 menit dalam laga pembuka Grup G kontra Portugal yang berakhir imbang tanpa gol, membuat striker Pantai Gading, Didier Drogba, kian optimistis terhadap peluangnya dimainkan sejak awal pertandingan.

Drogba yang juga kapten Pantai Gading menegaskan siap dimasukkan dalam starting XI untuk menggoyang Tim Samba, julukan Brazil, di Stadion Soccer City, Johannesburg, Senin (21/6) dini hari WIB. “Saya akan siap. Kami memiliki lima hari untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan itu. Saya akan berada di sana,” ujar Drogba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menggunakan pelindung pada lengan kanannya yang patah, Drogba turun dari bangku cadangan di menit 66, namun dia gagal memecah kebuntuan The Elephants, julukan Pantai Gading, saat menghadapi Portugal.

Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) sebelumnya telah mengizinkan striker Chelsea itu mengenakan pelindung pada lengannya jika dia dimainkan. Keputusan itu juga telah disetujui oleh wasit pertandingan maupun delegasi dari Portugal.

“Setiap kali berada di lapangan, selalu ada sebuah risiko. Namun dengan pelindung yang saya pakai, saya tahu ada risiko tak terkecuali risiko saya jatuh ke tanah,” sebut Drogba.

Drogba yang mengalami cedera patah tulang lengan kanannya saat menghadapi Jepang di laga pemanasan, 4 Juni lalu, bukanlah satu-satunya pemain yang tampil di Piala Dunia dengan mengenakan pelindung gips.

Rene van der Kerkhof juga pernah mengenakan pelindung tangan di Piala Dunia 1978, ketika timnya Belanda kalah dari Argentina. Striker Inggris, Gary Lineker, juga mengenakan gips kecil di pergelangan tangannya pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, ketika dia menciptakan hat-trick ke gawang Polandia.

Namun dimainkannya Drogba dengan mengenakan pelindung lengan ini mengundang reaksi dari pelatih Portugal, Carlos Queiroz, yang menilai Drogba seharusnya tidak diperbolehkan turun ke lapangan.

“Sejauh yang kami tahu, ini sedikit aneh. Pasalnya ada peraturan dan regulasi. Sebagai contohnya, terkadang para pemain tak bisa bermain dengan menggunakan sebuah gelang tangan atau sebuah gips. Dia bisa mencelakai pemain Portugal dengan kondisi seperti itu,” protes Queiroz.

JIBI/SOLOPOS/anh/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya