SOLOPOS.COM - Posko Gojek di Kampung Turisari Jl. dr.Supomo, Mangkubumen sepi karena driver Gojek mogok, Kamis (22/3/2018). (Muhammad Ismail/JIBI/SOLOPOS)

PKL keluhkan sepinya order Go-Food.

Solopos.com, SOLO—Aksi mogok para driver Gojek membuat para pedagang kaki lima (PKL) di selter Manahan mengeluh. Hal ini lantaran mereka bisanya menjadi langganan Gojek untuk jasa Go-Food sepi order.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pedagang di selter Manahan, Hari, mengungkapkan warung miliknya bisanya dijadikan langganan driver Gojek untuk jasa Go-Food tahu kupat. Sehari biasanya ada tiga sampai empat orang driver Gojek datang membeli makanan tahu kupat.

“Sejak pagi sampai siang tidak ada satu pun driver Gojek yang datang membeli tahu kupat. Saya berharap aksi mogok segera berakhir agar driver Gojek kembali datang membeli makan disini,” kata dia.

Di sisi lain, aksi offbid driver Gojek ini justru membawa berkah bagi pengemudi layanan ojek daring lain, Grab.

“Mogoknya driver gojek membawa berkah driver Grab yang mangkal di Stasiun Balapan. Saya biasanya pagi hanya dapat empat penumpang sekarang bertambah enam penumpang. Penumpang tersebut mulai dari pekerja swasta, mahasiswa, hingga pedagang pasar,” ujar driver Grab, Widodo. (baca juga: Driver Gojek Soloraya Mogok, Ini Tuntutannya)

Seperti diberitakan sebelumnya, driver Gojek Soloraya diimbau untuk offbid total semua order, Kamis-Jumat. Aksi sebagai bentuk protes kebijakan manajemen yang dinilai tidak adil karena telah menurunkan tarif pendapatan minimum mitra.

Dalam tuntutannya, mereka meminta PT Gojek Indonesia untuk mengembalikan tarif awal. Perubahan tarif minimum ini semula dari Rp8.000 menjadi Rp4.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya