SOLOPOS.COM - Timnas Israel U-20 yang akan tampil di Piala Dunia U-20. (fifa.com)

Solopos.com, JAKARTA — PSSI mempertanyakan alasan penolakan timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20 baru disuarakan sekarang. Padahal, Israel sudah sejak awal dinyatakan lolos ke turnamen Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Indonesia sejak Juli 2022.

Israel dinyatakan lolos ke Piala Dunia U-20 setelah tampil sebagai finalis Piala Eropa U-19. Mereka pun berhak tampil pada Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Kendati demikian, pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia itu terancam batal menyusul penolakan terhadap timnas Israel yang akan tampil sebagai kontestan. Tercaatat ada gubernur di dua provinsi yang menolak daerahnya digunakan untuk timnas Israel tampil pada Piala Dunia U-20. Kedua gubernur itu yakni Ganjar Pranowo yang merupakan Gubernur Jateng dan Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Penolakan Gubernur Bali itu pun akhirnya berdampaak pada pembatalan drawing atau pembagian grup Piala Dunia U-20 yang rencana digelar di Bali, 31 Maret nanti.

“Kita juga enggak tau kenapa baru sekarang. Jadi kan penolakan ini kan baru sekarang, sebelumnya enggak ada ramai-ramai dengan masalah ini. Tapi kita harus hadapi dengan semua yang ada,” kata anggota komite eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, saat konferensi pers di GBK Arena, Minggu (26/3/2023).

Kehadiran atlet Israel ke Indonesia untuk cabang olahraga individu sudah terjadi sebelumnya dan diantaranya pebulu tangkis Misha Zilberman yang turun pada Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta. Selain itu pebalap sepeda Mikhail Yakovlev juga pernah mendulang prestasi pada ajang UCI Track Nations 2023 di Jakarta.

Arya menyatakan PSSI masih mencari solusi atas permasalahan ini. Ia mencemaskan sanksi yang berpotensi dijatuhkan kepada Indonesia karenaa dianggap tidak mampu menyelenggarakan Piala Dunia U-20 sesuai kesepakatan awal dengan FIFA.

“Melanggar aturannya karena kan kita yang mengajukan jadi tuan rumah, karena kan sudah ada namanya kita akan menyelenggarakan semua dengan baik dan menjaga semua peserta dengan baik ketika kita mengajukan. Ketika kita bilang bahwa kita enggak bisa ini, enggak bisa itu, kan melanggar sendiri apa yang telah kita sepakati dengan FIFA,” tambah Arya.

Segenap upaya dikatakan Arya, akan dilakukan oleh Ketua Umum PSSI dan jajarannya untuk melobi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, sampai FIFA.

Sedangkan untuk komunikasi dengan pihak Pemerintah Provinsi Bali, Arya mengatakan hal itu sudah dilakukan. PSSI juga menghormati sikap yang diambil oleh Pemprov Bali yang menolak kehadiran timnas Israel pada Piala Dunia U-20.

Indonesia mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2019 silam dan berhasil berhasil mendapatkan kepercayaan tersebut setelah menyisihkan dua pesaingnya di tiga besar yakni Brazil dan Peru.

Pada awalnya, ajang tersebut dijadwalkan berlangsung pada 2021, namun masalah pandemi Covid-19 membuat penyelenggaraannya harus digeser ke 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya