SOLOPOS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat (18/9/2020) (Biro Pers Istana)

Solopos.com, JAKARTA --  Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mengatakan strategi 3M tetap menjadi upaya terbaik untuk mencegah penularan Covid-19. 3M yakni mengenakan masker dengan benar, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

"Menurut survei yang dilakukan Unicef dan Nielsen di Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar; baru 32 persen responden yang melakukan ketiganya bersamaan. Sebagian besar baru mempraktikkan salah satu atau hanya dua dari 3M," tutur dr. Reisa, seperti dilansir dari Antaranews.com, Senin (2/11/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Survei tersebut menemukan sebagian kecil responden menganggap mencuci tangan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 yang terbaik, kemudian disusul dengan menggunakan masker.

"Menjaga jarak menjadi langkah yang paling jarang dilakukan. Padahal, 3M itu sepaket, harus dilakukan bersamaan," katanya.

1.703 WNI di 63 Negara Positif Covid-19, Sudah Sembuh 1.246 Orang

Selain penerapan 3M, dr. Reisa mengatakan angka kesembuhan pasien dari Covid-19 per 1 November 2020 di Indonesia kembali meningkat. Peningkatan ini bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

"Angka kesembuhan per 1 November 2020 mencapai 82,84 persen. Meningkat bila dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, yaitu 82,51 persen," kata Reisa dalam jumpa pers secara virtual yang ditayangkan akun Youtube FMB9ID_IKP dan diikuti dari Jakarta, Senin.

Jaga Imunitas saat Pandemi, Jangan Memforsir Tubuh Saat Berolahraga!

Siapkan Vaksin

Selanjutnya dr Reisa mengatakan aspek penelusuran dan pemeriksaan Covid-19 juga terus meningkat. Sudah ada lebih dari 4,5 juta spesimen diperiksa dan banyak di antaranya negatif.

Menurut Reisa untuk melindungi rakyat Indonesia dari Covid-19 tanpa kecuali, pemerintah terus berupaya mengembangkan, menyediakan, dan menyiapkan vaksin. Tentunya vaksin yang aman dan efektif yang bisa disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hindari Makan Bersama, Cegah Penularan Corona

Menurut Reisa, vaksin bertujuan untuk mengakhiri penularan Covid-19 dan menyelesaikan pandemi. Indonesia sudah puluhan tahun mengenal vaksin, bahkan menjadi salah satu produsen vaksin.

"Kita doakan upaya yang dilakukan, baik upaya sendiri, melalui kerja sama bilateral, maupun unilateral; akan lancar dan sukses untuk kepentingan kita bersama," ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya