Solopos.com, WONOGIRI—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri mengklaim menjadi DPRD terhemat dan terefisien se-Indonesia pada 2022 mendatang. DPRD Wonogiri banyak memangkas anggaran kegiatan yang dinilai kurang urgen, seperti kunjungan kerja (kunker) ke luar Jawa dan luar Jawa Tengah.
Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, kepada wartawan di kantor DPRD, Jumat (29/10/2021), menyampaikan penghematan anggaran kegiatan DPRD sudah dilakukan sejak 2021 ini. Pada APBD 2021 anggaran kegiatan kedewanan tercatat Rp17,617 miliar. Pada APBD 2021 perubahan anggaran diturunkan menjadi Rp13,115 miliar. Ada efisiensi anggaran senilai Rp4,502 miliar.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Tahun ini DPRD Wonogiri meniadakan banyak kegiatan beranggaran cukup besar yang sebenarnya sudah diagendakan, seperti kunker ke luar Jawa. Kunker yang masih berjalan hanya dalam provinsi. Ada kunker ke luar Jawa Tengah, yakni ke Jawa Timur itu pun menggunakan transportasi internal.
Baca Juga: Jumlah Warung Apung Rawa Jombor Dibongkar Pemilik bakal Bertambah
“Kunjungan kerja dan perjalanan dinas yang sifatnya memakai transportasi udara kami tiadakan. Kunker yang berjalan semua pakai kendaraan DPRD. Kegiatan ke luar yang masih kami agendakan adalah kegiatan peningkatan kapasitas, seperti bimtek [bimbingan teknis],” kata Sriyono.
Pada 2022 mendatang DPRD Wonogiri akan lebih menghemat anggaran lagi. Anggaran kegiatan DPRD pada Rancangan APBD 2022 yang telah disetujui tercatat Rp12,01 miliar atau turun Rp1,105 miliar dibanding anggaran pada APBD 2021 perubahan.
Menurut Sriyono, DPRD Wonogiri jauh lebih hemat pada tahun depan. Anggaran kegiatan yang kurang penting tetap ditiadakan sama seperti pada tahun ini. Hal itu sudah menjadi komitmen seluruh anggota DPRD.
Baca Juga: Jalan Protokol Klaten Sering Ditutup, Ini Penjelasan Bupati Sri Mulyani
Penghematan dan efisiensi dilakukan sebagai bentuk keprihatinan DPRD Wonogiri terhadap kondisi sekarang ini. Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pandemi secara nyata berdampak terhadap semua lini kehidupan. Ekonomi masyarakat turun secara drastis yang otomatis menurunkan daya beli.
“Tidak etis jika DPRD justru menggunakan anggaran besar untuk kunker dan perjalanan dinas ke daerah yang jauh-jauh. Prinsipnya, penghematan dan efisiensi anggaran ini tidak mengurangi bobot/mutu dari tugas pokok dan fungsi lembaga DRPD Wonogiri. Efisiensi ini penting agar anggaran sebesar-besarnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” ucap Sriyono saat jumpa pers.
Raperda
Dia mengaku sudah mengecek anggaran kegiatan DPRD-DPRD lain. Anggaran kegiatan DPRD Wonogiri pada 2022 mendatang tidak ada separuhnya dari anggaran kegiatan DPRD lainnya di Indonesia. Oleh karena itu, Sriyono berani menyatakan DPRD Wonogiri menjadi DPRD paling hemat dan efisien se-Indonesia pada 2022 mendatang.
Baca Juga: Covid-19 Menurun, Jalan Protokol Pusat Kota Klaten Tetap Rutin Ditutup
Pada kesempatan itu, Sriyono juga memaparkan kinerja DPRD pada periode Mei-Oktober 2021. Pada kurun waktu tersebut DPRD Wonogiri melaksanakan tujuh kegiatan dari pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) hingga melaksanakan reses tahap II.
Raperda yang dibahas seperti tentang Perubahan Atas Perda No. 19/2016 mengenai Perangkat Desa, tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Wonogiri 2020, dan tentang RPJMD 2021-2026. Selain itu membahas Rancangan KUA PPAS APBD 2022 dan Rancangan Perubahan KUA PPAS APBD 2021.
“Anggota DPRD melaksanakan reses tahap II pada 27-30 September. Kegiatan dilaksanakan 49 legislator di daerah pemilihan masing-masing dengan tetap menjalankan protoko kesehatan [satu kursi anggota DPRD dari Fraksi PDIP masih kosong karena belum ada pengganti antarwaktu atau PAW],” ujar Sriyono didampingi sejumlah pimpinan DPRD lainnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
