SOLOPOS.COM - Proyek pembangunan tanggul Kali Lamong, Surabaya. (Antara)

Solopos.com, SURABAYA — Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat memperbaiki tanggul Kali Lamong yang jebol, khususnya di Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya. Perbaikan ini guna mengantisipasi banjir saat musim hujan.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono, mengatakan revitalisasi tanggul Kali Lamong sebenarnya kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena berada di antara Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Namun karena tanggul Kali Lamongan juga masuk ke wilayah Surabaya, maka Pemkot Surabaya harus ikut membenahi tanggul-tanggul Kali Lamong yang jebol,” katanya, Kamis (14/11/2019), seperti dikutip dari Antara.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, Pemkot Surabaya sebenarnya sudah merevitalisasi Kali Lamong secara bertahap. Hanya, kata dia, fokus Pemkot Surabaya tidak hanya Kali Lamong, melainkan banyak kawasan lain yang juga membutuhkan perhatian.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap Pemkot Surabaya bersama-sama Pemprov Jatim memperbaiki tanggul Kali Lamong yang jebol.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan selama ini kontribusi Pemprov Jatim terkait revitalisasi tanggul Kali Lamong kecil jika dibandingkan dengan apa yang sudah dikerjakan Pemkot Surabaya.

Ia mencontohkan Pemkot menggelontorkan dana Rp100 miliar untuk revitalisasi tanggul Kali Lamong, sementara Pemprov Jatim paling hanya 1 persennya, atau cuma sekitar Rp1 miliar.

“Disparitasnya sangat jauh sekali dan faktanya Pemkot Surabaya lebih banyak melakukan revitalisasi tanggul Kali Lamong,” katanya.

Kepala Bidang Pematusan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, sebelumnya mengatakan pihaknya sudah membangun tanggul di Kali Lamong sejak tiga tahun lalu.

“Tapi, tanggul itu jebol sehingga terjadi banjir di Tambakdono,” katanya.

Syamsul mengatakan panjang tanggul Kali Lamong yang dibuat sekitar 8,5 kilometer. Saat ini yang sudah dibuat panjangnya mencapai 2,5 kilometer, dengan ketinggian 3 meter. Sesuai arahan Wali Kota Tri Rismaharini, kata dia, ketinggian tersebut akan ditambah 1 meter sehingga mencapai 4 meter.

“Mudah-mudahan kuat. Di beberapa titik yang kemarin jebol dipasang bronjong, batu kali yang diikat dengan kawat. Mungkin sekitar 100 meter pakai bronjong. Di titik-titik yang jebol dipasangi semua,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya