SOLOPOS.COM - ilustrasi (wordpress)

ilustrasi (wordpress)

Sukoharjo (Solopos.com)–Sejumlah fraksi di DPRD Kabupaten Sukoharjo menilai persoalan kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) utama yang harus diselesaikan Pemkab menginjak umur Kota Makmur yang ke-65 tahun, 15 Juli 2011.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD, Sunoto, menegaskan program-program pemberdayaan masyarakat mendesak diprioritaskan untuk pengentasan kemiskinan. Terlebih menurutnya saat ini angka kemiskinan masih cukup tinggi mencapai 36% di wilayah setempat.

“Kami menilai sampai sekarang kemiskinan masih menjadi PR utama. Karena itu program dan kegiatan-kegiatan yang bersifat pemberdayaan harus terus didorong dalam rangka pengentasan kemiskinan di Sukoharjo,” ungkapnya kepada Espos di Kantor DPRD, Kamis (14/7/2011).

Sunoto menyatakan, selain pemberdayaan, Pemkab harus menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung perkembangan dunia usaha di Sukoharjo. Salah satunya dengan melakukan upaya pembinaan secara optimal dan memfasilitasi permodalan melalui kemitraan UMKM dan bank.

Dia menambahkan, selama hampir satu tahun masa kepemimpinan era Wardoyo Wijaya dan Haryanto (Warto), arah menuju perbaikan sudah mulai terlihat. Namun Pemkab diminta terus bekerja keras mewujudkan visi misi yang diusung. Dikemukakan Sunoto, selain penanganan masalah kemiskinan, pembenahan infrastruktur penting dilakukan demi kemajuan daerah.

Terpisah Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Sunarno, menyampaikan hal senada. Dia berpendapat setelah satu tahun kepemimpinan Warto, masih ada banyak hal yang mendesak dibenahi Pemkab. Hal itu guna mendukung terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang tersebar di 167 desa/kelurahan di 12 kecamatan.

“Semua memiliki bobot yang kurang lebih sama, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sampai kemiskinan. Namun pendidikan menjadi penekanan karena ibaratnya adalah dua sisi dari mata uang yang sama dengan permasalahan kemiskinan,” tandasnya. Dengan kemajuan pendidikan, diharapkan dapat mengurangi dan menekan jumlah warga miskin yang kini cukup tinggi.

Data yang dihimpun Espos, jumlah warga miskin di Kabupaten Sukoharjo pada akhir tahun 2010 mencapai 328.473 jiwa atau 36,7% dari total penduduk sebanyak 895.107 jiwa. Sedangkan dari jumlah kepala keluarga (KK), 92.786 KK dari 273.050 tercatat sebagai KK miskin. Kecamatan Grogol menjadi wilayah dengan jumlah warga miskin terbesar yaitu 42.251 atau 32% dari total penduduk 130.429 jiwa, diikuti Kecamatan Tawangsari dengan penduduk miskin mencapai 33.048 jiwa atau setara 53% dari total penduduk 62.199 jiwa.

(try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya