SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Komisi II DPRD Solo mengancam kontraktor pelaksana proyek pemasangan drainase bawah jalan di perempatan Jl. Jaya Wijaya, Mojosongo, Jebres, untuk membongkar dan mengulang lagi<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180407/489/908668/infrastruktur-solo-pengerjaan-dihentikan-peresmian-jpo-depan-rsud-dr.-moewardi-molor-setahun" title="Infrastruktur Solo: Pengerjaan Dihentikan, Peresmian JPO Depan RSUD dr. Moewardi Molor Setahun"> pekerjaan proyek</a> jika genangan masih terjadi saat musim penghujan.</p><p>Hal itu diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno, kepada wartawan saat melaksanakan inspeksi ke lokasi proyek, Selasa (18/9/2018).</p><p>Proyek itu dikerjakan PT Setia Darma dengan anggaran Rp2,6 miliar. Sukasno mengatakan proyek pemasangan drainase di perempatan Jl. Jaya Wijaya memang dimaksudkan menghilangkan genangan air yang kerap terjadi saat musim penghujan.</p><p>Drainase itu dibuat mulai dari sisi utara perempatan kemudian dialirkan sampai ke sungai kecil di sebelah utara. Ia berharap setelah <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180406/489/908376/infrastruktur-solo-retak-dan-ambles-jembatan-bibis-akan-direhab-dan-diperlebar" title="Infrastruktur Solo: Retak dan Ambles, Jembatan Bibis akan Direhab dan Diperlebar">pemasangan</a> drainase itu masalah genangan air teratasi. Namun, hal itu baru bisa dibuktikan saat musim hujan.</p><p>"Kalau besok ada hujan dan tidak ada genangan lagi, hasilnya sudah sesuai," terangnya saat ditemui wartawan, Selasa.</p><p>Namun, jika genangan masih tetap ada, Komisi II DPRD Solo akan menuntut pemeliharaan proyek oleh kontraktor. Saat dilihat secara kasatmata, Sukasno menilai bagian jalan aspal di perempatan masih lebih rendah dibanding jalan aspal yang menutup drainase di sisi utara.</p><p>"Kalau masih tinggi di utara, airnya pasti masih berada di perempatan. Kami berharap lokasi ini kering tanpa ada genangan," kata dia.</p><p>Pagu anggaran proyek tersebut Rp2,6 miliar. Ia mengancam jika proyek tak sesuai, kontraktor harus memugar proyek dan memasangnya lagi hingga sesuai tujuan pemasangan drainase.</p><p>"Mana konsultan pengawas? Ini wakilnya Pemkot Solo, ini wakilnya DPRD Solo. Kalau ini tidak berfungsi dengan baik, beliau tanggung jawab," tuturnya.</p><p>Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo, Supriyanto, mengatakan genangan di Jl. Jaya Wijaya sangat mengganggu masyarakat. Ia menilai perencanaan drainase tertutup itu cukup bagus.</p><p>"Ini sudah ada perencanaan sambungan melintang ke selatan jalan sudah ada. Semoga tak ada genangan lagi," kata dia.</p><p>Sementara itu, konsultan pengawas <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180328/489/906860/infrastruktur-solo-terdampak-jembatan-tirtonadi-baru-22-bangunan-di-2-ruas-jalan-ini-harus-dibongkar" title="INFRASTRUKTUR SOLO : Terdampak Jembatan Tirtonadi Baru, 22 Bangunan di 2 Ruas Jalan Ini Harus Dibongkar">proyek</a> drainase, Agus W., mengatakan proyek dikerjakan sejak Agustus 2018. Menurutnya, proyek sudah 80 persen.</p><p>Soal catatan dari Komisi II, ia akan mendorong kontraktor membenahi pada sisa waktu pelaksanaan proyek. "Ini sampai penyerahan apa yang kurang apa kami sampaikan ke kontraktor," kata dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya