SOLOPOS.COM - Ilustrasi DPRD Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

DPRD Solo sepi. Pada saat yang sama, 21 anggota DPRD Sragen justru datang berkunjung.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 21 legislator asal DPRD Kabupaten Sragen kecele saat studi banding ke DPRD Solo, Jumat (17/4/2015). Tak ada anggota atau pimpinan DPRD Solo yang menerima kunjungan mereka karena berada di luar kota untuk studi banding LKPj Wali Kota.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kunjungan para anggota DPRD Sragen itu diterima tiga orang pimpinan Sekretariat DPRD (Setwan) di Graha Paripurna DPRD Solo. Biasanya, kunjungan studi banding dari luar daerah diterima oleh pimpinan DPRD atau pimpinan alat kelengkapan terkait.

Dalam konteks kepentingan Pansus LKPj Bupati Sragen, kunjungan mereka seharusnya diterima pimpinan DPRD Solo yang juga ex officio Badan Anggaran (Banggar). Mereka diberi mandat untuk membahas LKPj Wali Kota 2014 dan LKPj Akhir Masa Jabatan (AMJ) Wali Kota 2010-2015.

Sedangkan para anggota DPRD Sragen itu tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati 2014. Wakil Ketua Pansus LKPj DPRD Sragen, Hartanto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat, mengaku kecele karena tidak ada legislator DPRD Solo yang menerima rombongannya.

Hartanto dan rombongan sempat menunggu hampir 1,5 jam di DPRD Solo karena dijadwalkan akan diterima Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim. Padahal, pemberitahuan soal studi banding ke Solo itu sudah jauh hari disampaikan.

“Kami dijadwalkan diterima pukul 09.30 WIB. Kami menunggu sampai hampir pukul 11.00 WIB. Akhirnya, rombongan kami diterima Kabag Umum Setwan. Katanya Wakil Ketua DPRD Solo ada keperluan mendadak. Ada juga anggota staf Setwan yang meninggal dunia. Kami tidak dapat penjelasan apa-apa. Kami hanya minta soft copy LKPj,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang.

Dia mengatakan tidak ada upaya pembatalan dari DPRD Solo. Bila sebelumnya ada pemberitahuan adanya acara mendadak pimpinan DPRD, Hartanto akan menunda berangkat ke Solo. Seorang anggota Pansus LKPj dari DPRD Sragen, Sugiyamto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang, mengatakan studi banding ke DPRD Solo berkaitan dengan LKPj. Dia mengatakan sebelumnya pansus studi banding ke DPRD Kabupaten Sukoharjo, Kamis (16/4).

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim, sebenarnya tidak mengikuti studi banding Banggar ke Lombok. Namun Umar juga tidak bisa menerima kunjungan para legislator Sragen karena pada waktu yang bersamaan ada peresmian Gedung RSUD Ngipang di Kadipiro, Banjarsari.

“Saya tadi menghadiri peresmian Gedung RSUD Ngipang bersama Wali Kota. Saat kembali ke Gedung DPRD, ternyata rombongan dari Sragen sudah pulang,” kata Umar saat ditemui Solopos.com, Jumat.

Para pimpinan dan anggota Banggar masih melaksanakan studi banding ke Lombok. Wakil Ketua DPRD Solo, Abdul Ghofar Ismail, menyebut hanya 13 orang dari 22 orang pimpinan dan anggota Banggar yang berangkat ke Lombok. Ghofar mengatakan beberapa anggota lainnya ada yang izin, sakit, dan mendapat tugas untuk mengikuti kegiatan di Provinsi Jawa Tengah.

“Kalau Pak Umar jaga gawang. Ada juga yang ke Jakarta, yakni Pak Kasno [Y.F. Sukasno] dan Pak Supri [Supriyanto],” katanya.

Anggota Banggar, Supriyanto, membenarkan adanya kunjungan ke Tangerang Provinsi Banten dan Depok Provinsi Jawa Barat. Hanya tiga orang yang berkunjung ke dua daerah tersebut, yakni Supriyanto, Y.F. Sukasno, dan Teguh Prakosa. “Tujuannya ya kunjungan Banggar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya