SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/balaielektronika.com)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/balaielektronika.com)

KULONPROGO —DPRD Kulonprogo mengeluhkan minimya informasi jejak kapal ikan Kulonprogo yang ditempatkan di beberapa daerah, seperti Pacitan dan Cilacap. Dewan bahkan tak tahu berapa jumlah kapal yang dimiliki serta besaran kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Kasdiono mengatakan, belum ada data pasti keberadaan kapal ikan berkapasitas besar milik Kulonprogo. Dewan akan menelusuri jejak kapal-kapal itu melalui dinas terkait. “Kami tidak tahu. Kita tidak punya data pasti soal itu,” kata Kasdiono,Sabtu (20/10/2012).

Dia mengatakan, detail informasi mengenai kapal-kapal itu dibutuhkan karena Kulonprogo akan mengoperasikan pelabuhan ikan, Tanjung Adikarta. Setelah pelabuhan jadi, kapal yang dimiliki dapat beroperasi di perairan sendiri, bukan di tempat lain.

Di samping itu, dewan juga ingin ada kejelasan operasional, awak kapal serta persentase nelayan Kulonprogo yang ada di kapal itu. “Informasi sementara, hanya dua nelayan saja yang terlibat dari 17 ABK yang mengoperasikan kapal. Itu pun posisinya apa kami tidak tahu,” terang dia.

Dia meminta Dinas Kelautan, Perikanan, Dan Peternakan (KPP) lebih peka merespon persoalan ini. Dinas Juga diminta memberi pelatihan bagi nelayan lokal agar dapat bersaing dengan nelayan dari luar daerah saat Tanjung Adikarta dioperasikan.

“Mengoperasikan kapal besar dengan yang kecil kan beda. Harus ada penyesuaian. Dinas harus tanggap dengan memberi pelatihan. Jangan hanya diam saja. Nanti nelayan kita tidak bisa bersaing di rumah sendiri,” pungkas dia.

Informasi kapal ikan Kulonprogo berkapasitas lebih 30 gross ton, simpang siur. Ada informasi menyebut kapal berada di Pacitan serta Sadeng, Gunungkidul. Namun ada juga yang menyebut, kapal di Sadeng sudah dipindahkan ke perairan Cilacap, Jawa Tengah.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (KPP) Kulonprogo, Prabowo Sugondo mengatakan kedua kapal itu milik kelompok Ngudi Rejeki Karangwuni yang saat ini berlayar di Pacitan, Jawa Timur, serta kelompok Bogowonto yang berlayar di Cilacap, Jawa Tengah.

Menurut Parbowo, dua kapal tersebut baru berlayar Oktober ini untuk melakukan penangkapan di perairan dalam. “Total anak buah kapal sekitar 10 orang. Sekitar 30 persen orang Kulonprogo agar mereka bisa belajar dan nantinya secara bertahap bisa diambil alih seluruhnya oleh warga sini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya