SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN&nbsp;</strong>– Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto, mempertanyakan lambannya proses lelang sejumlah proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan maupun jembatan yang telah ditetapkan di APBD 2018.</p><p>Pasalnya hingga bulan April ini belum ada proyek berbiaya besar yang telah dilelang oleh Pemkab Sragen. Politikus Partai Golkar tersebut khawatir preseden buruk tak terserapnya beberapa proyek tahun 2017 kembali terulang.</p><p>Apalagi tahun ini anggaran pembangunan infrastruktur membengkak dua kali lipat dibandingkan tahun lalu lantaran kebijakan utang Pemkab. &ldquo;Ini sudah bulan April, seharusnya sudah pelaksanaan proyek,&rdquo; ujar dia, Kamis (12/4/2018).</p><p>Pur, panggilan akrabnya, menjelaskan mestinya begitu APBD 2018 disahkan, Pemkab langsung mempersiapkan lelang proyek. Tujuannya agar tak terjadi penumpukan lelang dan pengerjaan proyek di periode yang sama.</p><p>&ldquo;Lelang kan bisa dilakukan di awal tahun. Kalau alasan cuaca dan sebagainya saya pikir kok tidak masuk akal. Kan sudah ada aturan mainnya. Yang jelas proyek harus segera dilelang dan dikerjakan. Rakyat menunggu,&rdquo; kata dia.</p><p>Pur menjelaskan tahun 2017 sejumlah anggaran berhasil diserap lantaran kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) kurang baik. Dia mencontohkan anggaran perbaikan Jembatan Bejingan, dan Jembatan Musuk.</p><p>Ada juga kegiatan pengadaan lahan untuk pembangunan rumah sakit (RS) di Kecamatan Tangen. Dia menilai alasan yang diajukan OPD terkait tidak terlaksana kegiatan-kegiatan tersebut kurang bisa diterima akal sehat.</p><p>Dia mencontohkan alasan tak terserapnya anggaran pengadaan lahan untuk RS yaitu karena lahan yang dibidik masuk wilayah sabuk hijau. &ldquo;Kan lahan tidak hanya satu. Mestinya disiapkan beberapa opsi lahan,&rdquo; sambung dia.</p><p>Sebelumnya, Kepala Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Sragen, Tedy Rosanto, menjelaskan pihaknya sudah membuat jadwal lelang kegiatan fisik seluruh OPD. Jadwal itu dibuat agar tak terjadi penumpukan pelaksanaan kegiatan.</p><p>Selama tahun 2018 lelang kegiatan fisik dibagi menjadi enam termin. Masing-masing OPD diberi kebebasan untuk memilih termin ke berapa proyek-proyek mereka akan dilelang. Tapi faktanya baru sedikit proyek masuk termin awal.</p><p>Beberapa OPD pun tidak konsisten dengan komitmennya ihwal penjadwalan lelang proyek mereka. Inkonsistensi mereka ditunjukkan dengan tidak segera dimasukkannya dokumen pelelangan kegiatan sesuai jadwal.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya