SOLOPOS.COM - Seorang anggota DPRD Klaten mengukur suhu tubuh dengan alat deteksi suhu tubuh tanpa sentuh di gedung DPRD setempat, akhir Oktober lalu. Alat deteksi suhu tubuh tanpa sentuh itu dinilai efisien di tengah pandemi Covid-19. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- DPRD Klaten mulai mengoptimalkan alat deteksi suhu tubuh tanpa sentuh alias portable sejak akhir Oktober lalu. Penggunaan alat deteksi tanpa sentuh itu dinilai sangat efisien guna mencegah persebaran virus corona.

Sekretaris DPRD Klaten, Anang Widjatmoko, mengatakan total alat deteksi suhu tubuh portable yang disediakan berjumlah dua unit. Pembelian alat itu dilakukan secara e-katalog. Harga per unit alat tersebut Rp900.000.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Alat deteksi suhu tubuh ini kami tempatkan di ruang paripurna. Yakni saat digunakan rapat paripurna atau pun saat menerima tamu yang jumlahnya mencapai 20 orang. Satu unit lainnya, kami tempatkan di ruangan lain," kata Anang, kepada Solopos.com, Jumat (6/11/2020).

Mengeluh Sakit, Wanita Grobogan Meninggal di Pasar Nglangon Sragen

Anang mengatakan cara kerja alat deteksi suhu tubuh ini mirip dengan thermo gun. Satu-satunya hal yang membedeakan, yakni penggunaan alat ini tak perlu dilakukan dengan sentuhan. Alat deteksi suhu portable ini juga tak perlu dikendalikan seorang petugas.

Sebaliknya, alat ini cukup dipasang di tiang besi secara portable. Setiap orang yang menggunakan alat itu cukup mendekatkan tangan ke alat deteksi suhu tubuh. Alat deteksi suhu tubuh ini juga dilengkali sensor otomatis.

"Jadi, penggunaan alat ini dilakukan tanpa sentuhan sama sekali. Ini sangat efisien dalam rangka mencegah persebaran virus corona. Ini menjadi bagian menaati protokol kesehatan di lingkungan DPRD Klaten," katanya.

3 Pemerintah Desa Siapkan Tempat Pengungsian Sementara

Pembatasan Pengunjung

Selain mengoptimalkan dua alat deteksi suhu tubuh portable, lanjut Anang Widjatmoko, setiap orang yang datang di gedung DPRD setempat diwajibkan menaati protokol pencegahan Covid-19 lainnya. Hal itu seperti memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan, dan lainnya.

Kewajiban itu berlaku bagi siapa pun, termasuk anggota DPRD Klaten, pegawai di sekretariat DPRD Klaten, dan tamu yang datang di gedung DPRD setempat.

Waduh, 195 Santri dan Pengasuh Ponpes Krapyak Positif Covid-19

"Kami juga melakukan pembatasan pengunjung selama pandemi Covid-19. Dalam artian, kami hanya menyiapkan ruangan untuk para tamu dengan 10 orang, 15 orang, dan 20 orang setiap harinya. Hampir setiap hari ada tamu seperti itu. Saat menerima tamu pun, diusahakan berkisar 15 menit-20 menit [di dalam ruangan]. Ini semua dilakukan guna mencegah Covid-19. Semoga dengan cara seperti ini, semuanya berjalan kondusif [tak ada kasus Covid-19 di DPRD Klaten]," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya