SOLOPOS.COM - MTs Muhammadiyah 4 Simo yang diduga menjadi lokasi pemukulan siswa oleh guru. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)

MTs Muhammadiyah 4 Simo yang diduga menjadi lokasi pemukulan siswa oleh guru. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)

BOYOLALI – Kasus pemukulan terhadap seorang murid Kelas VIII MTs Muhammadiyah 4, Desa Blagung, Kecamatan Simo, Boyolali, T, 13, oleh salah seorang guru sekolah setempat, S, Rabu (6/2/2013), mendapat perhatian serius dari kalangan DPRD Boyolali. Jajaran Komisi IV berjanji akan menindaklanjuti persoalan itu dengan melakukan klarifikasi terhadap sekolah dan guru tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikemukakan Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto kepada Solopos.com, Jumat (8/2/2013). “Kami belum mendapatkan informasi maupun laporan resminya, tapi kami janji akan langsung terjun ke lapangan [MTs Muhammadiyah 4 Simo] untuk meminta klarifikasi dan penjelasan tentang kejadian itu, baik dari pihak sekolah, siswa, orangtua siswa dan guru yang bersangkutan,” tegas Mulyanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun Mulyanto menyatakan pihaknya mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan guru terhadap siswanya. Pihaknya menilai seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. “Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut. Sebab apapun alasannya, seorang guru tidak boleh melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya meskipun itu bertujuan untuk membina, senakal apapun siswa tersebut,” tegas Mulyanto.

Hal senada dikemukakan Wakil Ketua Komisi IV, Agus Wiyono. Menurut Agus, seorang guru yang seharusnya menjadi pendidik dan panutan, tentunya memiliki metode untuk membina anak-anak didiknya. “Saya sangat menyayangkan. Semestinya guru harus bisa mengendalikan diri, mengendalikan emosinya. Tidak perlu guru itu emosi dan melakukan kekerasan seperti itu. Apalagi di sekolah tentunya ada guru BP [Bimbingan dan Penyuluhan] dan bisa juga dengan metode tertentu agar perilaku siswa itu bisa dibenahi dan dibina dengan baik,” kata Agus.

Menyikapi persoalan itu, Agus menambahkan pihaknya akan melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. “Akan kami klarifikasi mengapa kejadian itu bisa terjadi, apakah sebelumnya sudah ditempuh langkah-langkah preventif untuk membina siswa-siswa tersebut dan sebagainya,” tandas Agus.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Dwi Haryadi, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, saat dimintai tanggapan tentang kasus pemukulan siswa tersebut, mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan tentang itu. Namun Kasatreskrim mengatakan akan mengecek terlebih dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya