SOLOPOS.COM - Sebagian atap ruang Kelas II SDN 01 Gantiwarno, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, ambrol pada Mingu dan Senin (11-12/9/2022). Peristiwa terjadi saat kelas kosong. Saat ini KBM direlokasi ke masjid sekolah. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar, Anung Marwoko, menilai perbaikan sarana sekolah yang rusak tidak melulu anggarannya bersumber dari APBD. Pemkab Karanganyar bisa mengambil cara lain, salah satunya meminta bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar.

Seperti diketahui, sejumlah sekolah terutama SD di Kabupaten Karanganyar perlu perbaikan. Terbaru, salah satu ruang kelas SDN 01 Gantiwarno, Kecamatan Matesih, atapnya ambrol. Namun, kerusakaan itu tak bisa langsung ditangani karena tak teranggarkan di APBD.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Sebelumnya, saya menyampaikan prihatin atas kondisi pendidikan Karanganyar meskipun itu di luar jangkauan kita. Kalau perbaikan ini sangat urgen dan nilainya perbaikan tidak terlalu besar Pemkab bisa minta bantuan Baznas. Tapi kalau yang harus ditangani terlalu besar ya mungkin memang Baznas tidak bisa,” ujar Anung, Kamis (15/9/2022).

Kedua, lanjut Anung, Pemkab dapat memanfaatkan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) badan usaha milik daerah (BUMD) Karanganyar.

Baca Juga: Rangka Lapuk, Genting Ruang Kelas SDN 01 Gantiwarno Karanganyar Ambrol

“Kami yakin BUMD punya dana CSR sehingga bisa dialokasikan untuk rehab sekolah. Jika memungkinkan, Pemkab bisa meminta bantuan kepada badan usaha milik negara [BUMN] untuk mengalokasikan sebagian dana CSR mereka untuk memperbaiki gedung SD ini,” imbuhnya.

Berikutnya adalah patungan sukarela atau dengan nominal tertentu di kalangan pejabat. Hasilnya dikumpulkan kemudian digunakan semuanya untuk rehab yang urgen. “Saya kira kalau pejabat Pemkab dan anggota DPRD mau patungan lumayan hasilnya untuk rehab. Intinya, ada banyak cara kalau Pemkab mau serius menangangi masalah seperti ini,” imbuhnya.

Soal rehab menggunakan dana APBD Karanganyar 2023, Anung menilai pelaksanaannya bisa dipercepat waktunya. Menurutnya, Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA dan PPAS) sudah disusun, namun masih bisa ada pergeseran anggaran sebelum ditetapkan.

Baca Juga: Tak Ada Alokasi Dana, SDN 01 Gantiwarno Karanganyar Rehab Pakai Uang Infak

“KUA dan PPAS sudah disusun, tapi rehab SD bisa diprioritaskan di situ, tinggal geser anggaran saja. Dan itu bisa dikerjakan di Januari [2023] tergantung dinas teknis yang merencanakan dan menyiapkan,” ujarnya.

Di sisi lain, ia meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar melakukan pendataan sekolah-sekolah rusak atau rawan kerusakan. Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam database agar setiap ada penganggaran, sekolah tersebut diprioritaskan.

“Sekalian dicek bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [DPUPR] sehingga ketahuan berapa sekolah yang rusak. Masukkan ke database, nanti setiap penganggaran bisa diprioritaskan,” ujarnya.

Seperti diketahui, sebagian atap ruang Kelas II SDN 01 Gantiwarno, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, ambrol. Peristiwa ini terjadi dua kali, yakni pada Minggu (11/9/2022) dan Senin (12/9/2022).

Baca Juga: Sebut Alasan 5 Hari Sekolah, Bupati Karanganyar: Guru Iri dengan PNS

Beruntung kejadian itu di luar jam pelajaran sehingga ruangan dalam keadaan kosong, tidak ada guru maupun siswa di dalamnya. Ambrolnya genting sekolah ini disebabkan oleh rangka kayu atap yang sudah lapuk dan diperparah dengan serangan rayap. Diperkirakan kelapukan ini tidak hanya terjadi di satu lokasi, tetapi juga di lokasi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya