DPRD Bantul panggil Dandim

BANTUL—Keracunan ratusan anak Sekolah Dasar yang terjadi dua minggu lalu kuat dugaan disebabkan jajanan yang disediakan oleh pihak penyelenggara atraksi bela negara, komando distrik militer (Kodim) 0792 Bantul.

Dugaan itu menguat dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar oleh Komisi D DPRD,Senin(17/10).Mereka mendatangi Puskesmas Pundong dan SD 1 Panjangrejo. Di Puskesmas Pundong mereka ditemui salah seorang dokter Sukismi,sementara di SD 1 Punjong diterima Kepala Sekolah SD Panjangrejo,Suharyana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebagian anak- anak bahkan orang tua yang meminum-minuman yang dijual oleh penjual yang mengaku punya MoU dengan penyelenggara, yakni kodim melalui koramil-koramil,” kata anggota Komisi D Jupriyanto yang mengikuti sidak tersebut.

Selain itu juga diperoleh fakta dari beberapa guru,lanjut Jupriyanto, bahwa pedagang yang mengaku ada kerjasama dengan pihak penyelenggara itu justru melarang siswa beli makanan di pedagang lainnya yang berada di luar sekolah.

”Penjual itu menjual cola-cola warna biru,”katanya. Namun untuk memastikannya, anggota Fraksi PKS itu mengatakan akan memanggil pihak Kodim dan Dinas Kesehatan yang sudah mengambil sample minuman.

”Rabu(19/10) rencananya kami akan mengundangnya. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat,kita lihat dalam pertemuan itu,”katanya.

Dia juga akan menagih hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh dinkes.”Tapi sayangnya kayaknya dinkes hanya mengambil sampel. Tidak sempat mengambil muntahan anak-anak. Karena logikanya,apa yang masuk dan keluar dapat disinkronkan,”kata Jupri.

Komandan Kodim 0729 Bantul, Letkol czi Tri Ambodo membantah jika pihaknya melakukan MoU dengan pera penjual makanan. Kodim melalui Koramil,katanya,hanya menyediakan tempat penyelenggaraan bela negara.

”Tidak pernah kami lakukan MoU dengan penjual,”katanya dihubungi petang kemarin. Kendati begitu dia siap jika dipanggil dewan. (HARIAN JOGJA/Andreas Tri Pamungkas)